KABUL (Arrahmah.com) – Serangan mematikan yang menimpa sejumlah warga sipil dalam sebuah acara pernikahan di Afghanistan selatan merupakan serangan udara yang dilakukan oleh Amerika, ungkap juru bicara Imarah Islam Afghanistan.
Ledakan bom itu terjadi di distrik Arghandab, provinsi Kandahar, pada Rabu dan menyebabkan sekitar 40 orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka.
Qari Yusuf Ahmadi mengatakan pada hari Kamis (10/6) bahwa ledakan pada Rabu malam itu bukanlah serangan yang dilakukan oleh mujahidin, tetapi serangan pimpinan Amerika, sebagaimana dilansir PressTV.
Qari Yusuf pun sangat menolak pernyataan para pejabat Kandahar yang menyalahkan mujahidin atas ledakan itu.
Kementerian dalam negeri Afghanistan mengumumkan bahwa acara pernikahan itu ditargetkan oleh sebuah bom mobil yang dilakukan oleh mujahidin. Ungkapan ini kemudian diikuti oleh pernyataan pejabat NATO yang mengatakan bahwa mujahidin Imarah Afghanistan berada di balik serangan itu.
Sementara itu, presiden Afghanistan, Hamid Karzai memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Insiden tragis itu menjadi salah satu insiden paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir di Afghanistan. Dan biasanya, insiden semacam itu, tidak lain, merupakan ulah dari pasukan salibis pimpinan Amerika, bukan mujahidin.
Pada bulan September 2009, misalnya, sampai dengan 90 orang tewas dalam sebuah serangan udara pasukan asing di Afghanistan utara. Dalam serangan lain, serangan udara AS di sebuah pesta pernikahan di provinsi Kandahar menewaskan 64 orang pada bulan November 2008. (althaf/arrahmah.com)