VOLGOGRAD (Arrahmah.id) — Otoritas rusia mengatakan operasi pasukan khusus telah membebaskan beberapa sandera dan membunuh semua pelaku pengambilalihan penjara di Volgograd. Tujuh orang dipastikan tewas, 4 orang sipir penjara dan 3 orang narapidana muslim yang menjadi pelaku.
Dilansir Russia Today (24/8/2024), selain membunuh sipir penjara, para pelaku juga dilaporkan menyandera sejumlah karyawan yang bertugas di penjara tersebut.
Mereka meminta tebusan kepada pemerintah Rusia agar menebus para sandera itu dengan uang 2 juta dolar AS.
Gubernur Andrey Bocharov mengatakan sejumlah sipir harus dirawat di rumah sakit karena terluka oleh serangan para narapidana muslim.
Penjara tersebut terletak di dekat kota Surovikino, sekitar 850 km selatan Moskow. Lembaga pemasyarakatan tersebut menampung narapidana pria dan memiliki kapasitas lebih dari 1.200 orang.
Laporan media yang tidak terverifikasi mengklaim bahwa salah satu penyandera telah dihukum karena tindak pidana terorisme, dan bahwa ia telah menyatakan kesetiaan kepada kelompok militan Islamic State (ISIS).
Dalam komunikasi mereka, para pelaku tersebut dilaporkan menggambarkan pengambilalihan mereka sebagai balas dendam untuk narapidana muslim yang ditahan di tahanan Rusia.
Media berita tersebut mengklaim bahwa mereka secara khusus menyebutkan nama pelaku aksi di Balai Kota Crocus pada bulan Maret.
Sebelumnya, penyanderaan terhadap petugas penjara juga terjadi pada bulan lalu di penjara kota Rostov-on-Don, Rusia selatan. (hanoum/arrahmah.id)