BANDUNG (Arrahmah.com) – Pengamat politik dan hukum Universitas Parahyangan (Unpar) Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, S.H. M.H, dengan kritis mempertanyakan program apa sesungguhnya yang membuat partai Islam berbeda dari partai lain (nasionalis)? Dirinya tidak melihat perbedan yang signifikan.
“Berbagai program yang diusung oleh partai Islam tak ada bedanya bila dibandingkan dengan partai yang lain,” katanya tatkala mengomentari hasil quick count yang menempatkan partai Islam berada dibawah partai nasionalis kepada Media Umat saat ditemui di Kampus Pascasarjana Unpar, Bandung, pada (12/4/2014).
Hasil yang didapatkan itu, menurutnya adalah hal yang wajar. “Saya bertanya, apa sih program partai Islam yang membuatnya berbeda, atau lebih unggul dibanding partai yang lain? Tidak ada kan? Program-programnya lemah. Cenderung hanya ikut ikutan yang sudah ada” bebernya.
Karena itu, sebagian umat Islam akhirnya ada pula yang memilih golput didasarkan pada timbangan yang rasional, “Mereka berfikir bahwa tak ada yang layak, dan tak ada yang sesuai dengan kebutuhan serta keyakinannya,” tambahnya.
Tak hanya itu, dia menyoroti pendidikan politik yang diabaikan. Menurut pengamatannya, rakyat awam kurang diberi penjelasan mengenai konsep konsep mengenai politik Islam. “Rakyat sebagai pemilih tidak disiapkan untuk memiliki kesadaran untuk memilih dan memutuskan Islam sebagai solusi. Tidak ada pendidikan politiknya,” ujarnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar partai Islam mengubah orientasi dan cara berjuangnya. “Partai Islam itu mestinya berupaya agar Islam sebagai solusi benar-benar dipahami masyarakat, hingga masyarakat akhirnya merasa membutuhkan Islam,” tandasnya. (azm/arrahmah.com)