DEIR AZZUR (Arrahmah.com) – Serangan “Israel” yang menargetkan depot senjata dan posisi militer rezim di Suriah timur telah menewaskan sedikitnya 10 tentara rezim dan 47 pejuang sekutu, dalam serangan paling mematikan sejak 2018, ujar laporan kelompok pemantau pada Rabu (13/1/2021).
Angkatan udara “Israel” melakukan lebih dari 18 serangan Rabu pagi terhadap beberapa sasaran di daerah yang membentang dari kota timur Deir Azzur hingga gurun Al-Bukamal di perbatasan Suriah-Irak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), seperti dilansir Al Jazeera.
Sedikitnya 37 orang lainnya juga terluka dalam serangan itu, menurut kelompok pemantau yang berbasis di London.
Paramiliter yang tergabung dalam gerakan “Hizbullah” Libanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri dari pejuang Afghanistan pro-Iran, beroperasi di wilayah tersebut, kata SOHR.
Seorang pejabat senior intelijen AS yang mengetahui serangan itu mengatakan kepada The Associated Press bahwa seranhan tersebut dilakukan dengan informasi intelijen yang disediakan oleh Amerika Serikat dan menargetkan serangkaian gudang di Suriah yang digunakan sebagai bagian dari pipa untuk menyimpan senjata Iran.
Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim terkait masalah keamanan nasional yang sensitif, mengatakan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo membahas penggerebekan itu dengan Yossi Cohen, kepala agen mata-mata “Israel”, Mossad, pada pertemuan publik di restoran populer Washington, Café Milano, Senin (11/1).
Militer “Israel” tidak segera berkomentar.
Kantor berita rezim Suriah SANA melaporkan serangan itu tetapi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Pada pukul 1:10 pagi [23:10 GMT], musuh ‘Israel’ melakukan serangan udara di kota Deir Azzur dan wilayah Al Bukamal,” kata SANA, mengutip sumber militer.
“Hasil agresi saat ini sedang diverifikasi,” tambahnya.
Sumber berita lokal DeirEzzor24 mengatakan sejumlah gudang dan situs milik milisi pro-Iran diserang di daerah itu.
“Mereka membakar posisi Iran di Deir Azzur,” kata Omar Abu Laila, seorang aktivis yang berbasis di Eropa dari provinsi Deir Azzur timur Suriah yang memimpin para aktivis yang melaporkan berita di daerah perbatasan. (haninmazaya/arrahmah.com)