JAKARTA (Arrahmah.id) – Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menilai leadership Presiden Joko Widodo lemah dan pemerintahannya gagal karena marah-marah dihadapan publik yang ditujukan untuk para menterinya.
Menurut Saiful, Presiden Jokowi dapat dinilai oleh publik tidak konsisten atas pernyataan-pernyataannya.
Saiful menambahkan, dalam beberapa bulan belakangan justru Jokowi menjadi terdepan mengantarkan ekspor mobil yang bukan 100 persen produk dalam negeri.
“Saya kira gimana Para Menteri Jokowi dapat memberikan contoh yang baik tentang penggunaan produk dalam negeri, karena Jokowi sendiri memberikan contoh tidak baik dalam hal eksport mobil bermerk luar negeri. Mestinya mobil esemka yang dicanangkan sejak ia menjabat sebagai Walikota Solo dibuktikan yang hingga saat ini tidak tercapai,” ujar Saiful, Ahad (27/3), lansir RMOL.
Menurut Saiful, dengan marah-marahnya Jokowi di depan publik dianggap semakin menunjukkan kegagalan pemerintahan Jokowi sendiri.
“Mestinya kalau mau Jokowi dapat menegur pada saat rapat kabinet yang tertutup, atau langsung menegur pada rapat internal dengan menteri tersebut. Atau memang Jokowi takut kepada menteri tersebut, sehingga harus dibuka aibnya kepada publik agar mendapatkan legitimasi publik,” ujarnya.
Karena, lanjut Saiful, dengan marah-marahnya Jokowi tersebut selain membuka aib pemerintahan yang dipimpinnya, juga menunjukkan betapa lemahnya pengawasan Jokowi kepada menteri-menterinya, sampai harus membukanya kepada publik.
“Publik dapat menilai leadership Jokowi sangat lemah, karena mestinya hal tersebut tidak perlu dieksplor kepada publik. Atau jangan-jangan memang pernyataan tersebut untuk menutupi berbagai macam persoalan seperti kaburnya investor pembangunan IKN, maupun persoalan minyak goreng yang hingga saat ini tidak terselesaikan,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.id)