JAKARTA (Arrahmah.com) – Pihak Kepolisian melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul, dikutip dari Harianterbit mengatakan, letupan yang terjadi di ITC Depok Jawa Barat Senin (23/2/2015) terjadi dalam skala kecil. “Tidak lebih dari suatu balon yang pecah,” kata dia.
Lantas apa tujuan dari letupan balon tersebut? Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya mengatakan bahwa yang disasar dari letupan ini adalah hendak membangun opini masyarakat.
“Dari barang yang menimbulkan letupan kecil layaknya balon meletus tapi efek opininya bisa besar bagi kepentingan kelompok dan politik tertentu mengindikasikan ini “bom mainan”, saya tidak yakin ini kerjaan kelompok ‘teroris’ sungguhan,” jelasnya kepada Arrahmah.com pagi ini.
Menurut Harits, pelakunya bisa saja produk oknum aparat, orang Syi’ah, “teroris”, atau bahkan orang iseng. Mengingat munculnya kasus ini saat Indonesia dalam situasi labil politik dan keamanan. Yang utama, imbuhnya, soal calon Kapolri yang belum kelar dan menimbulkan kisruh politik yang belum berujung. Kedua soal kelompok Syi’ah terpojok paska penyerangan ke Az Zikra Sentul.
Direktur CIIA ini menganalisa, pertama, dari letupan kecil ini bisa lahirkan efek opini dan persepsi publik bahwa teroris jaringan Poso atau lainya masih eksis karenanya butuh Kapolri yang handal urus terorisme. Tapi dibalik itu, kata Harits, adalah untuk membangun persepsi publik bahwa calon tunggal Kapolri (BH) adalah layak, sekaligus menganulir tentang dugaan pelanggaran HAM berat seorang BH saat menjadi Kapolda Sulteng di tahun 2007.
“Asumsinya bahwa yang ditangani BH adalah terorisme. Karena dalam kasus terorisme seolah-olah aparat punya legitimasi yang kuat untuk melakukan tindakan ekstra ordinary meski dengan melakukan ekstra judicial killing,” terangnya.
Ramai beredar informasi, calon Kapolri BH selain diterpa isu rekening gendut seperti halnya BG, dia juga punya sandungan serius soal pelanggaran HAM di Poso tahun 2007.
“Bukan tidak mungkin ada permainan kotor untuk mengawal BH agar bisa jadi Kapolri,” kata Hatits.
Kedua, kata Harits, bisa jadi orang Syi’ah, berada i balik letupan di ITC Depok ini. Menurutnya hal ini tidak lain untuk mengalihkan isu tentang mereka agar tidak makin terpojok dan bisa menghindar dari eskalasi kemarahan publik umat Islam Ahlusunnah wal Jamaah yang tidak terduga. (azm/arrahmah.com)