JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengamat kontra terorisme Harits Abu Ulya menyatakan pernyataan Menkopolhukam Luhut Panjaitan lebay, berlebihan membuat kesimpulan bahwa “teroris” ada rencana serang syiah di Indonesia.
“Itu informasi ngawur dari intel pengikut syiah atau isu ini dimunculkan untuk kepentingan tertentu,” ujar Harits.
Jika mau obyektif dan akurat membaca lapangan, tambah Harits, bahwa potensi serangan itu potensinya kecil sekali. Meski sekelompok orang dari dulu ada minat kesana.
“Bahkan saat ini ada aliansi umat Islam cukup intens sosialisasi bahayanya syiah di beberapa daerah namun itu tidak berarti mereka berencana melakukan penyerangan secara fisik kepada kelompok sesat syiah,” paparnya.
Harits justru mencurigai, informasi intelijen itu,
“Itu mungkin intel yang jadi pengikut syiah memasok Menkopolhukam untuk ambil kesimpulan seperti itu. Dibalik itu bisa jadi adalah cipta kondisi, pengalihan isu freeport atau preventif jelang natal dan tahun baru,” jelasnya.
Direktur CIIA ini meminta umat Islam waspada, tidak usah terpancing dengan pernyataan Luhut tersebut .
Sebelumnya diwartakan sejumlah media Rabu (2/12/2015), Luhut menjelaskan ada informasi dari intel terkait rencana serangan ke kelompok Syiah. “Selama bulan ini kami konsentrasi karena ada (informasi) intel bahwa ada kelompok Syiah mau jadi target,” katanya, lansir Okezone.
Terkait hal ini, pihaknya akan melakukan upaya antisipasi agar Indonesia tidak bernasib sama seperti negara-negara Timur Tengah yang dirundung konflik agama. (azmuttaqin/arrahmah.com)