SEMARANG (Arrahmah.com) – Kasus Bank Century dan sejumlah permasalahan yang muncul saat ini tidak akan mengubah dukungan masyarakat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab dipanggil SBY.
“Posisi genting SBY hanya berasal dari sisi elitis. Sedangkan di tingkat masyarakat, SBY masih kuat,” kata pengamat politik dan pemerintahan Universitas Diponegoro Priyatno Harsasto, di Semarang, Sabtu (2/1).
Priyatno mengatakan, SBY tidak perlu khawatir dan tidak perlu larut dengan pola-pola yang dilesakkan lawan politiknya.
“Yang dikhawatirkan, kalau SBY justru kalah dalam bermain karena larut dengan permainan lawan dan melupakan pola yang telah direncanakan,” katanya.
Menurutnya, ke depan SBY tidak boleh terlalu sibuk dan reaktif menangkis tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Kritikan akan selalu ada. Namun, hal tersebut tidak boleh ditanggapi secara reaktif.
“Presiden kan memiliki juru bicara. Jadi sudah ada salurannya untuk menjawabnya,” katanya.
Tahun 2010, lanjut Priyatno, SBY masih banyak hal penting yang harus dikerjakan seperti membenahi ekonomi yang belum menyentuh sektor riil, demokratisasi yang kurang dukungannya di bidang hukum, dan hal lain yang menjadi pondasi kemajuan Bangsa Indonesia.
“SBY harus bisa membagi energi di samping berusaha mempertahankan koalisi yang ada. Jika semua program pembangunan dijalankan, maka akan memperkuat legitimasi SBY,” katanya.
Terkait kasus Bank Century, Priyatno melihatnya, pemerintah sepertinya akan jauh untuk melakukan “reshuffle” kabinet. SBY akan mempertahankan Sri Mulyani dan Boediono.
“Jika dugaan banyak orang Sri Mulyani dan Boediono dikorbankan, menurut saya SBY akan semakin mempertahankan keduanya,” katanya.
Menurutnya, pemberhentian Sri Mulyani dan Boediono akan dilakukan jika situasinya tidak mungkin untuk mempertahankan keduanya. Namun, sepanjang keduanya tidak ada masalah, maka kedua tokoh tersebut akan dipertahankan. (ant/arrahmah.com)