JAKARTA (Arrahmah.id) – Polisi mengungkap pengakuan terbaru anak usia 14 tahun yang bunuh ayah dan neneknya di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Turut diketahui bahwa peristiwa kasus anak bunuh ayah dan neneknya itu terjadi di daerah Lebak Bulus pada Sabtu (30/11) sekitar pukul 01.00 WIB. remaja berinisial MAS itu tega menusuk ayah dan neneknya menggunakan pisau hingga tewas.
Selain itu, pelaku juga melukai ibunya, AP (40). Saat ini ibu pelaku itu mengalami luka berat dan masih dalam perawatan di rumah sakit.
Adapun seusai melakukan pembunuhan, remaja itu sempat hendak melarikan diri dari rumah. Namun, sekuriti dan warga setempat bisa menangkap pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, pelaku yang kini tengah diamankan sudah mulai bisa diperiksa dan dimintai keterangan oleh penyidik usai kondisinya sempat tidak stabil.
“Sekarang dia sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan,” kata Ade dalam keterangannya, dikutip Selasa (3/12).
Kombes Ade pun mengungkap sifat asli pelaku terhadap orangtuanya. Ade menjelaskan bahwa pelaku merupakan anak yang sangat penurut dan sopan santun.
Kemudian, pelaku dikenal sebagai anak yang gemar melukis dan jarang bermain game online. “Yang bersangkutan anak yang sopan santun dan penurut sama orangtua, jauh dari temperamental,” ujar Ade.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengatakan bahwa pelaku mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.
“Dengan menangis, “Ibu, saya doakan ibu biar cepat sembuh. Saya ingin cepat ketemu, saya mau minta maaf”,” ujar Nurma meniru perkataan pelaku, dikutip dari TvOnenews, Selasa (3/12).
Nurma menambahkan, meski pelaku ditahan polisi, tetapi remaja itu tetap bisa mengikuti ujian akhir semester (UAS) dari sekolahnya secara daring.
Dalam kasus tersebut, polisi pun juga meminta keterangan pihak sekolah pelaku. Berdasarkan informasi dari pihak sekolah, lanjut Nurma, pelaku merupakan siswa yang pintar.
“(Pelaku) Cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan pihak sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar Nurma.
Polisi hingga saat ini masih mencari tahu dan menggali motif pelaku tega membunuh kedua korban.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung mengungkapkan bahwa tindakan keji tersebut terjadi diduga, karena pelaku mengalami gangguan gaib.
Hal itu berdasarkan keterangan pelaku saat diperiksa polisi. Kendati demikian, hingga kini motif kasus pembunuhan tersebut masih ditelusuri dan diselidiki pihak kepolisian.
“Interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur. Terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia, seperti itu,” kata Gogo, Selasa (3/12).
(ameera/arrahmah.id)