TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran telah mengonfirmasi bahwa dua rudal Tor-M1 telah ditembakkan ke pesawat Ukraina yang jatuh di dekat Teheran awal bulan ini.
Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAOI) mengatakan rudal buatan Rusia diluncurkan dari utara, lansir BBC (22/1/2020).
Tetapi mereka menambahkan bahwa “dampak dari rudal ini” masih sedang dinilai.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan mereka menembaki PS752 dengan maskapai Ukraina International Airlines secara tidak sengaja pada 8 Januari, menewaskan 176 orang di dalamnya.
Dalam tiga hari pertama setelah insiden, Iran selalu membantah untuk bertanggung jawab dan CAOI selalu mengatakan bahwa kecelakaan tersebut karena kegagalan teknis.
Tetapi ketika bukti meningkat, Angkatan Udara Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim bahwa operator sistem pertahanan udara telah salah mengira Boeing 737-800 sebagai rudal jelajah AS dan menembaknya.
Pertahanan udara Iran telah siaga tinggi pada saat itu karena negara itu baru saja menembakkan rudal balistik di dua pangkalan AS di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad.
Dalam laporan pendahuluan kedua tentang penerbangan PS752, CAOI mengidentifikasi rudal darat-ke-udara yang ditembakkan ke penerbangan PS752 berasal dari sistem Tor-M1, yang oleh NATO disebut SA-15 “Gauntlet”.
Namun, laporan itu berhenti menyalahkan rudal atas kecelakaan tersebut, mengatakan “dampak dari rudal ini pada kecelakaan dan analisis tindakan ini sedang diselidiki”.
Rekaman kamera keamanan yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa pesawat itu ditabrak oleh dua rudal dalam waktu 23 detik, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini. (haninmazaya/arrahmah.com)