GAZA (Arrahmah.id) – Pengadilan “Israel” telah memperpanjang penahanan saudara perempuan pemimpin politik Hamas pekan ini untuk ketiga kalinya, atas tuduhan bahwa ia memiliki hubungan dengan organisasi kakaknya.
Dua pekan lalu, Sabah yang berusia 57 tahun -seorang ibu dari enam anak dan seorang nenek yang menderita masalah kesehatan- ditangkap dan diculik oleh pasukan pendudukan “Israel” dari rumahnya di desa Tel Al-Saba di “Israel” selatan. Polisi juga menangkap dua anak laki-lakinya, yang kemudian dibebaskan.
Seorang juru bicara polisi, pada saat itu, dikutip oleh kantor berita AFP, menuduh bahwa ia “dicurigai memiliki kontak dengan para anggota Hamas dan mengidentifikasikan diri dengan organisasi tersebut sambil menghasut dan mendukung tindakan terorisme di ‘Israel’.”
Polisi dan badan keamanan internal, Shin Bet, juga menyatakan bahwa mereka menemukan “dokumen, alat komunikasi, telepon dan bukti-bukti lain yang mengaitkannya dengan pelanggaran keamanan yang serius” di rumahnya, serta uang tunai senilai ratusan ribu shekel.
Menurut media Al-Araby Al-Jadeed, penahanan Sabah kemarin diperpanjang selama dua hari, yang menjadikannya ketiga kalinya pihak berwenang “Israel” memperpanjang masa tahanannya. Khaled Zabarqa, pengacaranya, melaporkan bahwa jaksa penuntut meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan penyelidikan atas tuduhan “penghasutan” dan “komunikasi dengan agen asing”. (haninmazaya/arrahmah.id)