WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pengadilan banding federal AS di Washington DC, tengah mempertimbangkan untuk merilis foto-foto pemakaman Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah yang mereka klaim dikuburkan di laut.
Dalam sidang pada Kamis (10/1/2013), pemerintah AS mengklaim bahwa foto-foto tersebut masih berbahaya dan belum bisa dipublikasi karena bisa menghasut kekerasan terhadap orang Amerika.
“Mereka bisa digunakan untuk mengobarkan ketegangan. Mereka bisa digunakan untuk mengispirasi serangan balasan,” klaim pengacara Departemen Kehakiman, Robert Loeb seperti dilansir Al Arabiya.
Kelompok pengawas Judicial Watch mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang mengharuskan mereka menahan 52 gambar dan video dari serangan di Abbottabad Pakisan hingga pemakaman di Laut Arabia Utara.
“Pemerintah gagal untuk memberikan bukti bahwa 52 foto tubuh Usamah bin Ladin bisa menyebabkan kerusakan yang luar biasa,” ujar pengacara Judicial Watch Michael Bekesha.
Bekesha mengatakan kelompoknya tidak berusaha membebaskan grafis dan foto “mengerikan”.
Ketua Hakim Judith Rogers dan Merrick Garland menyatakan keprihatinan bahwa dengan mempublikasikan salah satu foto bisa mengakibatkan lebih banyak serangan bersenjata terhadap Amerika seperti yang terjadi di Kedubes AS di Libya pada September 2012 lalu.
Pemerintah AS bersikeras tidak akan mempublikasikan foto-foto kematian Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah walaupun sebelumnya mereka telah mempublikasikan foto-foto kematian Saddam Hussein dan anak-anaknya. Mereka menyatakan bin Ladin berbeda.
“Sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa foto seseorang yang ditembak di kepala tidak beredar sebagai hasutan untuk melakukan kekerasan atau sebagai alat propaganda,” ujar obama dalam wawancara dengan CBS setelah laporan kematian Syeikh Usamah. (haninmazaya/arrahmah.com)