KABUL (Arrahmah.com) – Penembakan terhadap sipil Afghan oleh konvoy militer penjajah AS dan NATO di pos pemeriksaan meningkat tajam tahun ini.
Militer penjajah mengklaim peningkatan kematian sipil terjadi karena adanya peningkatan serangan terhadap konvoy tentara asing dan pos pemeriksaan, militer kafir mengatakan bahwa penembakan tersebut merupakan suatu “kecelakaan”.
Penembakan ini menjadi pusat perhatian penduduk Afghan dan menjadi bukti bahwa McChrystal tak mampu menurunkan kematian di kalangan sipil seperti yang ia gembar-gemborkan saat baru menjabat menjadi komandan AS dan NATO di Afghanistan.
Kematian sipil akibat bombardir dari udara memang menurun, namun motif baru muncul, yaitu penembakan di pos pemeriksaan dan oleh konvoy militer asing.
“Kamu akan menghadapi pilihan sulit ketika sangat dekat tak hanya dengan musuh tetapi dengan
sipil,” ujar Jenderal Rodriguez berdalih seperti yang dilansir New York Times.
Sedikitnya 28 sipil Afghan tewas dan 43 terluka akibat penembakan di pos pemeriksaan dan konvoy militer asing ditahun ini. Dalam periode yang sama ditahun lalu, 8 sipil Afghan tewas dan 29 terluka akibat serangan serupa. (haninmazaya/arrahmah.com)