IZHEVSK (Arrahmah.id) – Sedikitnya 17 orang, termasuk 11 anak-anak, dilaporkan tewas dalam penembakan di sekolah di kota Izhevsk di Rusia tengah, kata Kementerian Dalam Negeri negara itu, pada Senin (26/9/2022).
Menurut Komite Investigasi Rusia, 24 orang lainnya, termasuk 22 anak-anak, terluka dalam serangan itu.
Komite Investigasi Rusia mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Artyom Kazantsev (34), lulusan sekolah yang sama, dan mengatakan dia mengenakan kaus hitam bertuliskan “simbol Nazi.” Tidak ada rincian tentang motifnya telah dirilis.
Penyelidik mengatakan dua penjaga keamanan dan dua guru termasuk di antara korban, sementara penyerang “bunuh diri.”
Petugas penyelamat dan medis langsung menuju sekolah dengan membawa tandu segera setelah insiden itu dilaporkan.
Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan “14 tim ambulans” bekerja di tempat kejadian untuk membantu yang terluka, lapor kantor berita setempat.
Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian penembakan sekolah yang mengguncang Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan membuat negara itu gelisah karena upaya untuk memobilisasi puluhan ribu orang untuk berperang di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam “serangan teroris tidak manusiawi” di kota Izhevsk, kata Kremlin, seraya menambahkan bahwa penembak “tampaknya milik kelompok neo-fasis.”
Para penyelidik mengatakan mereka sedang melakukan penggeledahan di rumah Kazantsev dan menyelidiki “kepatuhannya terhadap pandangan neo-fasis dan ideologi Nazi.”
Brechalov menyatakan masa berkabung di wilayah itu berlangsung hingga Kamis (29/9).
Izhevsk merupakan ibu kota regional Republik Udmurt Rusia yang berpenduduk sekitar 630.000 orang, ia terletak sekitar 1.000 kilometer (620 mil) timur Moskow.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah seorang pria melepaskan tembakan dan melukai seorang petugas perekrutan di sebuah pusat pendaftaran di Siberia. (rafa/arrahmah.id)