WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pentagon mengumumkan pada Jumat (17/1/2020) pembatasan baru pada akses siswa militer internasional untuk memiliki senjata di pangkalan AS, serta langkah-langkah lain, setelah seorang perwira Saudi menewaskan tiga pelaut AS di pangkalan angkatan laut Pensacola, Florida, bulan lalu.
“Kembali bekerja bukan berarti kembali ke urusan lama. Ke depan, kami akan menerapkan beberapa kebijakan dan prosedur keamanan baru,” kata Garry Reid, seorang pejabat senior intelijen Pentagon, dalam sebuah pernyataan.
Tiga personel angkatan laut AS tewas dan delapan orang lainnya cedera dalam serangan di Stasiun Udara Angkatan Laut Pensacola. Seorang wakil sheriff menembak mati pria bersenjata itu, Letnan Dua Angkatan Udara Saudi Mohammed Saeed Alshamrani.
Setelah serangan itu, militer AS menurunkan pilot Saudi dan membatasi sekitar 850 personel militer Saudi yang berkunjung di negara itu untuk mengikuti kelas pelatihan sebagai bagian dari prosedur peninjauan dan pemeriksaan.
Reid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua departemen militer dapat sepenuhnya melanjutkan pelatihan ketika prosedur baru itu ada.
Minggu depan, Menteri Pertahanan Mark Esper akan mengunjungi pangkalan di Pensacola, Florida, tempat penembakan itu terjadi dan akan menjelaskan kepada pimpinan pangkalan tentang perubahan yang direncanakan dalam pemeriksaan dan keamanan, kata Pentagon. (Althaf/arrahmah.com)