AFRIN (Arrahmah.com) – Pasukan Turki menembaki kota Afrin pada Rabu (14/3/2018) menewaskan setidaknya tujuh orang, saat penembakan dan serangan udara menewaskan 20 warga sipil di Ghautah Timur yang terkepung, ujar aktivis.
Penembakan menggempur jantung Afrin pada saat senja, memaksa penduduk untuk mencari perlindungan.
Seorang penduduk melaporkan kekurangan roti yang memburuk saat puluhan ribu warga sipil berbondong-bondong ke kota tersebut untuk mencari bantuan. Azad Muhammad mengatakan bahwa dia mengantri di toko roti selama delapan jam hanya untuk mendapatkan beberapa roti. Ia juga mengatakan bahwa beberapa penduduk akhirnya kembali tanpa mendapatkan apapun, lansir Zaman Alwasl.
Afrin sudah menderita kekurangan air dan listrik setelah pasukan Turki memutus pasokan dari pedesaan, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Menurut laporan SOHR, Turki juga telah mengebom beberapa toko roti sejak melancarkan ofensifnya pada 20 Januari lalu.
Serangan udara Turki juga membunuh setidaknya delapan milisi pro-rezim Asad yang ditugaskan untuk membantu YPG di Afrin, menurut laporan kelompok Kurdi YPG. Halaman Facebook desa Nubl dan Zahraa memposting foto delapan militan yang tewas yang berasal dari desa-desa itu.
Tidak ada komentar baik dari rezim Asad maupun Turki. Sebelumnya Turki telah memperingatkan rezim Asad agar tidak membantu milisi Kurdi yang dianggap oleh Ankara sebagai kelompok teroris dan memiliki keterkaitan dengan PKK yang memerangi pemerintah Turki selama beberapa dekade. (haninmazaya/arrahmah.com)