CALIFORNIA (Arrahmah.com) – Satu atau lebih pria bersenjata melepaskan tembakan ke dalam sebuah gedung di San Bernardino di California. Dilaporkan sekitar 20 korban tewas dalam penembakan yang terjadi di sebuah gedung pusat penyedia layanan bagi penyandang cacat.
Polisi masih memburu pelaku penembakan, dan mengatakan bahwa 1 hingga 3 tersangka mungkin terlibat dan aksi tersebut, lansir World Bulletin, Rabu (2/11/2015).
Tim SWAT bersenjata, petugas pemadam kebakaran dan ambulans menuju ke lokasi kejadian, yang terletak sekitar satu jam sebelah timur Los Angeles. Polisi memperingatkan kepada warga untuk menjauh dari lokasi.
“Lokasi masih sangat AKTIF. JANGAN MENDEKAT!” tweet departemen keamanan setempat, yang mengkonfirmasi bahwa ada beberapa korban dalam peristiwa tersebut.
Pemadam kebakaran di kota itu mengatakan di Twitter bahwa dilaporkan ada 20 korban penembakan dan pihaknya bekerja untuk membersihkan tempat kejadian.
Menurut saksi, sebagaimana dikutip oleh media lokal, tersangka terlihat meninggalkan lokasi setelah penembakan di sebuah SUV hitam dan meninggalkan sebuah bungkusan.
“Tampaknya ada lebih dari satu pelaku penembakan,” kata Sersan Vicki Cervantes dari Kepolisian San Bernardino kepada CNN.
Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa mengkonfirmasi laporan tentang SUV itu, ataupun melaporkan bahwa penembak mengenakan pelindung tubuh ala militer.
CBS Evening News mengatakan di Twitter bahwa penjinak bom telah dikirim ke tempat kejadian untuk “melumpuhkan apa yang didugan sebagai bahan peledak”.
Laporan berita mengatakan bahwa penembakan itu terjadi di Inland Regional Center, sebuah fasilitas untuk penyandang cacat.
Tayangan televisi menunjukkan puluhan orang keluar dari sebuah bangunan dengan tangan terangkat, dan berjalan ke tempat parkir, dikelilingi oleh polisi bersenjata berat.
Satu orang yang putranya bekerja di gedung tersebut mengatakan bahwa ia menerima pesan teks dari anaknya yang mengatakan bahwa dia melihat tiga penembak memasuki gedung.
“Dia mengatakan ada beberapa orang terluka dan meninggal,” kata pria itu kepada stasiun televisi lokal KABC.
Menurut situs Facebooknya, fasilitas penyandang cacat itu melayani lebih dari 30 ribu orang dengan masalah perkembangan. Sebanyak 670 staf terdapat di tempat itu.
Presiden AS Barack Obama telah diinformasikan mengenai insiden ini, namun belum ada pernyataan dari Gedung Putih.
Kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menuliskan di akun Twitternya “Saya menolak menerima peristiwa ini sebagai hal biasa. Kita harus mengambil tindakan untu menghentikan kekerasan bersenjata sekarang.”
Penembakan massal kali ini terjadi kurang dari sepekan setelah penembakan terjadi di klinik medis di Colorado Spring, yang menewaskan tiga orang. Sebelumnya Oktober lalu, sembilan orang tewas dalam penembakan di sebuah kampus di Oregon.
(ameera/arrahmah.com)