PUNJAB (Arrahmah.id) – Sebuah “insiden penembakan” telah menewaskan empat personil tentara di pangkalan militer di negara bagian Punjab, India, kata pihak militer, seraya menambahkan bahwa sebuah operasi pencarian masih terus dilakukan.
Sejumlah penembak yang tidak diketahui jumlahnya masih berkeliaran di pangkalan di kota Bathinda, sebuah sumber pertahanan mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Rabu (12/4/2023), yang menolak untuk disebutkan namanya, dengan alasan sensitivitas masalah ini.
Empat tentara tewas akibat luka tembak yang diderita selama penembakan, yang terjadi pada Rabu dini hari, kata sebuah pernyataan militer.
Pernyataan itu tidak menyebutkan keadaan atau rincian lain tentang siapa yang bertanggung jawab.
Insiden itu “bukan serangan teror”, dan terjadi di sebuah kantin, kata seorang pejabat senior polisi di Punjab, SP Parmar, kepada Reuters.
Pangkalan tersebut telah ditutup dan penyelidikan bersama dengan polisi setempat sedang berlangsung, demikian pernyataan militer, dan menambahkan bahwa tidak ada korban luka-luka dan kerusakan properti yang dilaporkan.
“Semua aspek termasuk kemungkinan keterlibatan senapan serbu beserta 28 peluru yang dilaporkan hilang dua hari yang lalu sedang dipastikan,” kata tentara.
Gambar-gambar dari kantor berita ANI menunjukkan barikade-barikade yang dipasang di jalan di luar gerbang stasiun militer dan personil keamanan yang dikerahkan di luar tembok pembatas.
Penembakan terjadi pada pukul 4:35 pagi, kata pernyataan itu.
Stasiun militer, yang terletak sekitar 280 km (175 mil) di sebelah utara ibu kota New Delhi, menampung sebagian besar keluarga tentara dan merupakan sebuah pangkalan militer.
Laporan-laporan media India mengutip para perwira polisi negara bagian yang mengatakan bahwa insiden di kamp militer yang berbatasan dengan Pakistan ini tampaknya bukan merupakan serangan “teror”.
Penembakan ini terjadi ketika negara bagian ini berada dalam keadaan siaga keamanan yang tinggi sehari menjelang Baisakhi, sebuah festival besar Sikh dan Hindu yang menandai dimulainya musim panen.
Punjab juga telah berada dalam keadaan siaga sejak bulan lalu ketika pihak berwenang meluncurkan perburuan terhadap pengkhutbah separatis Sikh yang terkenal kejam, Amritpal Singh.
Singh dalam beberapa bulan terakhir telah mengumpulkan banyak pengikut dengan menuntut pembentukan Khalistan, sebuah tanah air Sikh yang terpisah, yang perjuangannya menyebabkan kekerasan mematikan di Punjab pada 1980-an dan 1990-an.
Dia masih buron, meskipun telah terjadi penangkapan besar-besaran yang melibatkan ribuan petugas polisi dan pemadaman internet di seluruh negara bagian yang berlangsung selama beberapa hari. (haniinmazaya/arrahmah.id)