JEDDAH (Arrahmah.id) – Penembakan di luar Konsulat Amerika Serikat di kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, telah menewaskan dua orang, seorang petugas keamanan berkewarganegaraan Nepal dan pria bersenjata yang pertama kali melepaskan tembakan.
Para pejabat di AS dan Arab Saudi mengonfirmasi insiden tersebut pada Rabu (28/6/2023), sementara investigasi terus dilakukan terhadap serangan tersebut.
“Seseorang yang berada di dalam mobil berhenti di dekat gedung konsulat Amerika di Kegubernuran Jeddah dan keluar dengan membawa senjata api di tangannya,” ujar juru bicara kepolisian Wilayah Mekkah, lansir Al Jazeera (29/6).
“Jadi otoritas keamanan mengambil inisiatif untuk menanganinya sesuai kebutuhan dan baku tembak mengakibatkan kematiannya.”
Kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA) melaporkan kematian petugas keamanan tersebut, yang merupakan bagian dari keamanan pribadi konsulat.
Tidak ada warga AS yang terluka dalam baku tembak tersebut, kata Departemen Luar Negeri AS setelahnya.
Namun, ia menambahkan, “Kedutaan Besar dan Konsulat AS tetap berhubungan dengan pihak berwenang Arab Saudi saat mereka menyelidiki insiden tersebut”.
Konsulat AS di kota pelabuhan Laut Merah, yang dihuni oleh lebih dari 4,7 juta orang, telah menjadi target kekerasan sebelumnya, termasuk pada 2016.
Pada tahun itu, petugas keamanan mengidentifikasi seseorang yang mencurigakan di dekat tempat parkir Rumah Sakit Dr Suleiman Faqeeh, di seberang jalan konsulat.
Ketika mereka mendekati orang tersebut, “dia meledakkan diri dengan sabuk bunuh diri”, menurut kementerian dalam negeri Arab Saudi. Pengebom tersebut tewas dan dua orang lainnya terluka. (haninmazaya/arrahmah.id)