DENMARK (Arrahmah.com) – Peneliti Denmark mengatakan bahwa Vaksin combo (atau vaksin gabungan dari beberapa vaksin) dapat meningkatkan resiko kejang-kejang dan demam.
Vaksin gabungan dikenal dengan nama DTaP-IPV-Hib yang “katanya” dapat “melindungi” 5 infeksi yang mengancam tubuh anak seperti tetanus, pertusis, polio dan Haemophilus influenzae tipe b, yang menyebabkan penyakit seperti pneumonia dan meningitis, ternyata dapat meningkatkan kejang-kejang dan demam pada bayi yang divaksin.
Penelitian sebelumnya menghasilkan bahwa vaksin pertusis versi lama dapat menyebabkan demamdan meningkatkan resiko kejang-kejang.
Untuk meneliti kebenaran resiko tersebut, Yuelian Sun dan beberapa orang dari Universitas Aarhus, Belanda melacak lebih dari 378.000 bayi menerima vaksin DTaP-IPV-Hib secara rutin dari negaranya pada usia 3,5 dan 12 bulan.
Mereka meneliti kejadian kejang-kejang dalam beberapa hari setelah para bayi divaksin dan tingkat epilepsi setelah menerima suntikan pertama.
Secara keseluruhan, penelitian menemukan 7.811 anak didiagnosis mengalami kejang dan demam sebelum mereka berusia 18 bulan. Sebagian besar kejang yang ditemukan disebabkan oleh infeksi. (siraaj/arrahmah.com)