LONDON (Arrahmah.com) – Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Chris Allen, seorang dosen kebijakan sosial di University of Birmingham, telah meneliti tentang perasaan pengalaman 20 Muslimah Inggris yang telah menjadi korban serangan Islamofobia, sebagaimana dirilis oleh WordBulletin, Kamis (21/11/2013).
Hasil penelitian yang disajikan di House of Commons pada hari Rabu (20/11/2013) berasal dari wawancara dengan 20 Muslimah Inggris berusia antara 15 sampai 52. Dalam wawancara tersebut, para wanita menceritakan pengalaman pribadi mereka sebagai korban Islamofobia di negara tersebut.
Salah satu peserta penelitian yang berusia 28 tahun menceritakan sebuah insiden di mana seorang pria mencoba untuk melakukan kekerasan kepadanya ketika ia memintanya untuk memindahkan kendaraan yang menghalangi jalan keluar dari rumahnya.
Dalam kasus lain, para peserta penelitian juga menceritakan bahwa ada kepala babi yang sudah busuk yang ditempatkan di luar rumahnya. Sementara peserta lain yang diwawancarai juga mengatakan bahwa ada kembang api yang dilemparkan melalui kotak suratnya.
Insiden tersebut biasanya berupa panggilan nama yang jelek sampai kepada kekerasan fisik, termasuk juga meludah.
Pada bulan Maret, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Tell Mama sebuah hotline untuk kejahatan dan insiden Islamofobia mengatakan bahwa 58 % dari seluruh korban insiden yang diverifikasi antara April 2012 dan April 2013 terbanyak adalah terhadap perempuan. 80 % dari kejahatan yang mereka lakukan terhadap perempuan adalah karena pakaian Islami mereka.
Studi ini adalah yang pertama yang memberikan perhatian kepada para perempuan korban Islamofobia di Inggris. (ameera/arrahmah.com)