JENEWA (Arrahmah.com) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Jum’at (31/1/15) bahwa berdasarkan percobaan lapangan telah ditemukan vaksin Ebola yang memberikan perlindungan 100 persen, dimana dalam hal ini peneliti dan pejabat mengatakan bahwa vaksin tersebut diharapkan bisa mengakhiri wabah Ebola mematikan yang menghantam Afrika Barat.
Dunia ini telah menemukan vaksin Ebola yang efektif, ungkap WHO, berdasarkan dari hasil tes efikasi pertama terhadap vakin VSV-ZEBOV terhadap orang-orang yang tinggal di zona berbahaya, laporan AFP, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
“Ini merupakan perkembangan yang sangat menjanjikan,” tambah Kepala WHO, Margaret Chan.
“Vaksin yang efektif akan menjadi jalan keluar yang sangat penting bagi wabah Ebola baik saat ini maupun di masa depan.”
Tes pertama, yang didukung oleh perusahaan obat Merck, WHO dan pemerintah Kanada, Norwegia dan Guinea, terhadap 4.123 orang yang berisiko tinggi menunjukan bahwa perlindungan vaksin tersebut dinilai 100 persen efektif.
Tak satu pun dari kelompok yang divaksinasi itu terkena virus, berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Tes kedua, kelompok pembanding dari 3.528 orang menerima vaksin hanya tiga minggu setelah paparan potensial. Enam belas dari mereka terjangkit virus tersebut, kata studi tersebut, tetapi hari keenam setelah imunisasi, sisa kelompok ini juga sepenuhnya terlindungi.
“Hasil awal dari studi ini menunjukkan bahwa vaksin ini dapat secara efektif mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus Ebola,” tambah pernyataan dari University of Bern, yang memberikan kontribusi untuk penelitian ini.
Ahli penyakit menyambut baik hasil tersebut.
VSV-ZEBOV dapat menjadi vaksin berlesensi pertama dalam menangkal wabah Ebola. Percobaan menunjukkan bahwa vaksin itu “menawarkan perlindungan 100 persen terhadap Ebola setelah kira-kira satu minggu,” kata peneliti Sven Trelle dari Universitas Bern.
“Kami yakin bahwa dunia berada pada keberhasilan dalam menangani wabah Ebola dengan vaksin berkhasiat ‘VSV-ZEBOV’,” kata pakar vaksin WHO, Marie Paule Kieny.
Sekitar 28.000 orang telah terinfeksi di Guinea, Sierra Leone dan Liberia yang merupakan dampak terburuk wabah Ebola dalam sejarah, menurut WHO, dan lebih dari 11.000 telah meninggal.
(ameera/arrahmah.com)