PEGUNUNGAN TAURUS (Arrahmah.id) — Sejumlah tim penyelamat dari beberapa negara Eropa, pada Kamis (7/9/2023), bergegas menuju ke sebuah gua di Turki, dalam operasi untuk menyelamatkan seorang peneliti asal Amerika Serikat (AS) yang terperangkap sekitar 1.000 meter di bawah pintu masuk gua itu, setelah menderita pendarahan di perut.
The European Association of Cave Rescuers atau Asosiasi Penyelamat Gua Eropa mengatakan, seperti dilansir dari VOA (9/9), penjelajah gua berpengalaman, Mark Dickey (40) tiba-tiba jatuh sakit saat sedang melakukan ekspedisi bersama beberapa orang lainnya, termasuk tiga warga AS, di Gua Morca, di Pegunungan Taurus, di bagian selatan Turki.
Saat tim penyelamat, termasuk seorang dokter asal Hungaria di dalamnya, telah mencapai tempat Dickey berada dan mengobatinya, perlu waktu bebererapa hari atau kemungkinan beberapa minggu sebelum akhirnya mereka dapat membawa Dickey keluar dari gua tersebut. Lorong gua itu diketahui terlalu sempit untuk dilewati oleh alat tandu.
Dalam pesan video yang dibuat dari dalam gua dan dirilis oleh Direktorat Komunikasi Turki pada Kamis, Dickey tampak berterima kasih kepada komunitas penjelajah gua dan pemerintah Turki atas upaya penyelamatannya.
“Dunia penjelajahan gua adalah kelompok yang sangat erat, dan sungguh menakjubkan melihat banyaknya orang yang merespons [untuk membantu penyelamatan saya],” ujar Dickey lirih. “… Saya tahu bahwa respon cepat pemerintah Turki untuk mendapatkan pasokan medis yang saya perlukan, telah menyelamatkan hidup saya. Saya sudah hampir mati,” tambahnya.
Dickey, yang dalam video itu terlihat berdiri dan bergerak-gerak, mengatakan meskipun ia sadar dan dapat berbicara, “tubuhnya belum pulih” dan membutuhkan banyak bantuan untuk keluar dari gua itu. Para dokter akan menentukan apakah ia perlu dibantu dengan alat tandu atau tidak untuk dapat meninggalkan gua tersebut.
Menurut kelompok penyelamat yang berafiliasi dengannya di New Jersey, Dickey, yang mengalami pendarahan dan kehilangan cairan dari perutnya, telah berhenti muntah dan dapat mengkonsumsi makanan untuk pertama kali dalam beberapa hari terakhir. Belum jelas apa yang menyebabkan kondisi medis yang ia derita itu.
The New Jersey Initial Response Team mengatakan operasi penyelamatan akan membutuhkan banyak tim dan perawatan medis yang terus menerus. Kelompok tersebut menambahkan bahwa kondisi gua itu juga dingin, dengan temperatur sekitar 4-6 derajat Celsius.
Seorang anggota regu penyelamat dari Kroasia, yang juga Kepala Asosiasi Penyelamat Gua Eropa, Dinko Novosel, mengatakan keberhasilan penyelamatan Dickey akan menjadi tantangan tersendiri.
Upaya untuk mengeluarkan Dickey dari kedalaman gua itu melibatkan tim penyelamat dari Bulgaria, Kroasia, Hungaria, Italia, Polandia dan Turki.
Dickey digambarkan sebagai “seorang penjelajah gua yang sangat terlatih dan juga seorang penyelamat gua yang terkenal.” Ia juga merupakan peneliti dan ahli speleologi karena partisipasinya dalam banyak ekspedisi internasion. (hanoum/arrahmah.id)