JAKARTA (Arrahmah.com) – Buntut pemberitaan The Age, belasan orang pendukung pemerintah menggeruduk Kedutaan Besar AS di Jakarta. Mereka meminta AS meminta maaf secara resmi karena percakapan diplomatik sempat dibocorkan Wikileaks dan dikutip koran Australia tersebut.
“Pemerintah AS wajib minta maaf atas bocornya kawat diplomatik yang tidak bermutu dan menyinggung perasaan masyarakat Indonesia,” kata salah seorang koodinator aksi, Ahmad Suhaimi, di sela-sela demo di depan Kedubes AS, Jl Medan Merdeka Selatan.
Selain itu, pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat untuk SBY (Arus) mengecam tindakan Wikileaks yang mencuri percakapan diplomatik kedutaan. Menurut pendemo, tindakan Wikileaks telah memprovokasi masyarakat dan membuat marah siapa saja.
“Wikilieaks adalah the real terorist. Kehormatan kepala negara adalah martabat bangsa. Waspada agen asing di sekitar kita,” seru demonstran dalam berbagai poster kecamannya.
Dalam aksinya, para pendemo mengopi koran The Age dan The Sydney Morning Herald. Halaman yang memuat edisi ‘SBY Abuse of Power‘ dirobek dan dicoret-coret. Kemudian dimasukkan ke dalam tong sampah yang disiapkan pendemo. “Koran sampah,” tulis pendemo dalam tong tersebut.
Aksi berlangsung sekitar 40 menit. Penjagaan polisi terlihat ketat yakni 3 truk personel dengan total tidak kurang dari 60 anggota untuk jumlah pendemo yang belasan. Tidak ada kemacetan berarti dalam aksi ini karena jalanan terlihat lengang. (detik/arrahmah.com)