ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Kesehatan Turki, Mehmet Müezzinoğlu, mengatakan pada Kamis (7/1/2016) bahwa Gülenist Terror Organization (FETÖ), yang terkait dengan Gerakan Gulen, berusaha untuk meracuni Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Berbicara kepada harian Bugun, Müezzinoğlu mengatakan bahwa organisasi itu memantau kediaman, kantor dan kehidupan pribadi Erdogan dan menyusun rencana untuk meracuni Erdogan ketika sebuah rencana dari kelompok Gülenists untuk menggulingkan pemerintah Turki terungkap, lansir Daily Sabah.
Müezzinoğlu tidak merinci tentang upaya tersebut, tapi pernyataannya itu dipandang sebagai konfirmasi atas rumor sebelumnya.
Beberapa media Turki telah menyatakan bahwa ada upaya untuk meracuni makanan Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu ketika kedua pemimpin itu berkunjung ke Istanbul.
Gamze Tembel Eser, seorang karyawan di Laboratorium Pengendalian Makanan yang bertugas untuk menganalisis makanan yang disajikan kepada para pemimpin Turki terhadap kemungkinan terkandung racun, menjadi tersangka dalam operasi yang dilancarkan Turki untuk melawan kelompok Gülenists.
Eser menghilang setelah jaksa meluncurkan penyelidikan terhadap adanya kecurangan massal saat Ujian Seleksi Umum Personalia (KPSS) yang diduga dilakukan oleh Gülenists. Eser ditugaskan di laboratorium tersebut setelah dia mencetak nilai tertinggi dalam ujian.
Gerakan Gulen dituduh memasok pertanyaan dan jawaban untuk ujian kritis seperti KPSS, untuk membuka jalan bagi mereka agar bisa menyusupkan para pendukungnya ke dalam birokrasi Turki.
Müezzinoğlu mengatakan bahwa anggota FETO merupakan “serigala berbulu domba yang bertekad untuk menggulingkan negara dari dalam dan mereka berhasil (mengambil alih lembaga negara).”
Menteri itu juga meminta Fethullah Gülen, pemimpin gerakan itu, untuk kembali ke Turki. Gulen, yang telah tinggal di Amerika Serikat sejak tahun 1999, sebelumnya dikabarkan menderita sakit sehingga dia tidak bisa kembali ke Turki.
“Itu hanya kedok untuk pengkhianatannya. Kami akan memberikan semua perawatan yang dia butuhkan di sini. Tapi dia harus siap membayar harga jika ia benar-benar mengkhianati negara ini,” kata Müezzinoğlu.
Gulen dan antek-anteknya menghadapi sejumlah persidangan atas tuduhan menjadi dalang untuk menggulingkan pemerintah, dan ancaman hukuman seumur hidup karena telah mengelola sebuah organisasi teroris, lansir Daily Sabah.
Gülenists dikenal melakukan infiltrasi ke lembaga kepolisian, peradilan dan jabatan penting lainnya di lembaga-lembaga negara, yang memungkinkan mereka untuk memantau kegiatan presiden, perdana menteri, para menteri dan pejabat senior lainnya. Mereka juga dituduh menyadap percakapan telepon dari pemimpin Turki dan memasang bug (penyadap percakapan) di kantor mereka.
(ameera/arrahmah.com)