TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Tentara pendudukan ‘Israel’ mengatakan bahwa mereka memulai operasi militer skala besar pada Rabu dini hari (28/8/2024) yang menargetkan milisi di Jenin, Tulkarem dan Tubas di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, sementara faksi perlawanan Palestina mengumumkan bahwa mereka akan menghadapi serangan tersebut dan melakukan operasi serangan kualitatif.
Mengomentari kampanye militer ini, radio resmi ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa operasi yang diprakarsai oleh tentara di Tepi Barat bagian utara adalah yang terbesar sejak Operasi Perisai Pertahanan pada 2002, dan operasi tersebut dilakukan dengan partisipasi Angkatan Udara dan pasukan besar.
Surat kabar Yedioth Ahronoth juga melaporkan bahwa operasi tersebut bersifat ekstensif dan berada pada tingkat divisi militer. Dia mengatakan bahwa Dinas Keamanan Dalam Negeri ‘Israel’ (Shin Bet) dan pasukan Musta’rab bergabung dengan tentara dalam operasinya, dan menambahkan bahwa tentara menggunakan helikopter dan jet tempur.
Sementara itu, Channel 14 ‘Israel’ mengatakan bahwa militer telah mengerahkan ribuan tentara dari satuan khusus sebagai persiapan operasi berskala besar ini, yang terutama menargetkan kota-kota di Tepi Barat utara, dan bahwa satuan khusus dari militer, Penjaga Perbatasan, dan satuan yang berafiliasi dengan Shin Bet turut berpartisipasi di dalamnya. Saluran tersebut mengonfirmasi bahwa sejumlah besar tentara tiba di kamp Far’a di Tubas dengan helikopter militer.
⚡️BREAKING The Israeli army blows up the Abu Bakr Al-Siddiq Mosque in the Faraa camp in Tubas. WEST BANK pic.twitter.com/ht3WeYo9IQ
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) August 28, 2024
Terkait alasan di balik peluncuran operasi militer berskala besar ini, saluran ‘Israel’ tersebut mengutip pernyataan pejabat militer bahwa “situasi di Tepi Barat telah menjadi sumber kekhawatiran serius bagi ‘Israel’.”
Operasi Perlawanan
Menanggapi operasi ‘Israel’, faksi-faksi perlawanan mengumumkan akan menghadapi pasukan pendudukan di lebih dari satu wilayah, dan Brigade Al-Quds, yang berafiliasi dengan Gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa para pejuangnya menargetkan pasukan infanteri milik musuh dengan alat peledak berkekuatan tinggi di kamp Nour Shams di Tulkarem.
The Jewish state has declared war on the West Bank refugee camps,
– here’s a summary of the ongoing events. pic.twitter.com/CRpWPk9Tby
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) August 28, 2024
Pada gilirannya, sel Brigade al-Qassam, Brigade Jenin mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan hebat dengan pasukan pendudukan bersama saudara-saudara mereka di sayap militer faksi-faksi perlawanan lainnnya. Ditambahkannya bahwa para pejuang meledakkan alat peledak buatan lokal dan berkekuatan tinggi di Jenin terhadap kendaraan militer penyerang.
The latest IED detonated on an Israeli armoured vehicle in Jenin pic.twitter.com/Et2xcMernz
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) August 28, 2024
Koresponden Al Jazeera juga mengatakan bahwa pemuda Palestina menargetkan tentara pendudukan dengan bom rakitan di pintu masuk kamp Al-Arroub, sebelah utara kota Hebron, di Tepi Barat selatan.
Koresponden tersebut berbicara tentang bentrokan dan ledakan dengan alat peledak di kota Salem, Qasra, dan Beit Furik, sebelah selatan dan timur kota Nablus, serta di kota Tubas dan kamp Al-Far’a, dan juga di kota dan kamp Jenin serta kota Silat Al-Harithiya dan Qabatiya.
Di Jenin, koresponden tersebut mengatakan bahwa pasukan pendudukan menutup semua pintu masuk ke kota Jenin dengan gundukan tanah dan mengepung semua rumah sakit di kota tersebut.
Di Tulkarem, koresponden tersebut menambahkan bahwa pejuang perlawanan menargetkan pasukan pendudukan dengan alat peledak rakitan dan berdaya ledak tinggi di sekitar kamp Nour Shams.
Tepi Barat, yang telah diduduki ‘Israel’ sejak 1967, telah mengalami peningkatan serangan, tetapi situasinya semakin memburuk sejak ‘Israel’ melancarkan perang yang menghancurkan dan berkelanjutan 10 bulan lalu di Jalur Gaza.
Menurut sumber resmi Palestina, serangan ‘Israel’ terhadap penduduk Tepi Barat telah menewaskan lebih dari 640 orang dan melukai sekitar 5.400 orang sejak 7 Oktober. (zarahamala/arrahmah.id)