GAZA (Arrahmah.id) – Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan pendudukan ‘Israel’ membakar Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, sebelah utara Jalur Gaza, pada Jumat (27/12/2024), setelah melakukan pembantaian mengerikan di sekitarnya yang menewaskan 50 orang, termasuk 5 staf medis.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa “kebakaran terjadi di ruang operasi, laboratorium, dan unit gawat darurat di Rumah Sakit Kamal Adwan, sebelah utara Jalur Gaza,” dan menekankan bahwa pasukan pendudukan mengancam direktur rumah sakit, Dr. Hussam Abu Safiya, dengan penangkapan.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengonfirmasi bahwa nasib staf kesehatan dan pasien tidak diketahui setelah pasukan pendudukan menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan.
Direktur Kesehatan di Gaza, Dr. Marwan Al-Barsh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “pasukan pendudukan memaksa staf medis dan pasien untuk menanggalkan pakaian mereka dalam cuaca yang sangat dingin dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui.”
Ia menambahkan bahwa pasukan pendudukan mengevakuasi beberapa pasien dengan todongan senjata ke rumah sakit Indonesia yang dihancurkan beberapa hari lalu.
Al-Barash menganggap pendudukan ‘Israel’ dan pemerintah AS bertanggung jawab atas kejahatan ini, seraya mencatat bahwa tentara ‘Israel’ membanggakan diri kemarin saat menghancurkan rumah sakit Indonesia.
Pagi kemarin (27/12), Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa “sekitar 50 orang, termasuk 5 staf medis di Rumah Sakit Kamal Adwan syahid akibat serangan udara oleh pesawat pendudukan di sebuah gedung yang berdekatan dengan rumah sakit.”
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa di antara para syuhada tersebut adalah Dr. Ahmed Samour, seorang dokter anak, dan Israa Abu Zaida, seorang teknisi laboratorium, keduanya syahid saat mencoba kembali ke rumah mereka. Seorang teknisi juga syahid saat mencoba menyelamatkan yang terluka.
Dua paramedis juga tewas di dekat rumah sakit dan jasad mereka masih tergeletak di jalan.
Pasukan pendudukan ‘Israel’ juga meledakkan robot keempat yang dipasangi bom di sekitar Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara.
⚡️BREAKING:
After more than a month of pleading with the world to help Kamal Adwan Hospital, Israel finally stormed the facility a few hours ago. The hospital has been set on fire, and the medical staff are currently being stripped and detained by Israeli forces.
According to… pic.twitter.com/21wn0gvwit
— Suppressed News. (@SuppressedNws) December 27, 2024
Kejahatan Perang
Dalam komentar pertamanya, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa “penyerbuan Rumah Sakit Kamal Adwan oleh tentara pendudukan kriminal dan pembantaian brutal di sekitarnya merupakan kejahatan perang Zionis.”
Sebuah pernyataan oleh gerakan tersebut menyatakan pendudukan dan pemerintah AS di belakangnya bertanggung jawab atas nyawa pasien dan staf medis di rumah sakit tersebut, menyerukan kepada masyarakat internasional dan semua negara serta pihak yang aktif untuk mengambil tindakan dan memutus siklus kesunyian dan ketidakberdayaan dalam menghadapi genosida ini.
Sebaliknya, tentara pendudukan mengumumkan bahwa pasukan yang berafiliasi dengan Brigade 401 telah mulai beroperasi dalam beberapa jam terakhir di area Rumah Sakit Kamal Adwan, setelah menerima informasi intelijen sebelumnya tentang keberadaan penyabot, infrastruktur teroris, dan aktivitas di sana.
Tentara pendudukan mengklaim bahwa rumah sakit itu adalah pusat Hamas di Jalur Gaza utara, tempat para militan beroperasi selama perang.
⚡️BREAKING:
After repeated warnings from the director of Kamal Adwan Hospital over the past few days, the Israeli army attacked the hospital this morning. They evacuated 350 patients along with medical staff, abducted several of them, and set fire to the hospital’s departments.… pic.twitter.com/h87u6NdMgu
— Suppressed News. (@SuppressedNws) December 27, 2024
Rumah Sakit Al-Awda
Dalam konteks terkait, direktur Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia dan 6 staf medis terluka ketika tentara pendudukan meledakkan robot di sekitar rumah sakit.
Kementerian Kesehatan di Gaza meminta masyarakat internasional untuk segera campur tangan guna melindungi warga sipil dan pekerja sektor kesehatan.
Direktur rumah sakit lapangan di Kementerian Kesehatan, Dr. Marwan Al-Hams, mengatakan bahwa pendudukan ‘Israel’ menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza utara hampir setiap hari.
Ia menambahkan – dalam buletin Al Jazeera sebelumnya – bahwa pendudukan ingin menghancurkan sistem kesehatan sepenuhnya.
Tentara pendudukan mengepung tiga rumah sakit di Gaza utara, yaitu rumah sakit Indonesia dan Al-Awda di Jabalia dan Kamal Adwan di area proyek Beit Lahia, dan mencegah obat-obatan dan pasokan medis mencapai mereka.
Melalui operasi pengeboman di dekat rumah sakit, tentara ‘Israel’ bermaksud memaksa staf medis di rumah sakit tersebut untuk meninggalkan rumah sakit, sebagai bagian dari pembatasan terhadap warga Palestina yang tersisa di Gaza utara yang ingin diusir. (zarahamala/arrahmah.id)