TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan Zionis kembali menembakkan gas air mata pada sejumlah aktivis Palestina dan internasional yang melakukan aksi unjuk rasa tanpa kekerasan menentang penyitaan tanah dan pembangunan dinding pemisah di Tepi Barat yang diduduki.
Pada Jumat (21/1/2011), tentara Zionis menyemprotkan cairan berbau busuk dan menembakkan tabung gas air mata pada pengunjuk rasa yang melakukan aksinya di desa Bil’in di distrik Ramallah, namun tidak ada laporan mengenai korban cedera dalam insiden ini.
Warga Bil’in dan desa lainnya di wilayah Tepi Barat yang diduduki melakukan aksi unjuk rasa mingguan pada Jumat setelah melaksanakan sholat Jumat. Tentara Zionis selalu menghambat perjalanan mereka menuju lokasi pembangunan tembok Apharteid dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet berlapis baja ke arah demonstran.
Aktivis Palestina dan internasional mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan tembok apharteid, Israel secara paksa dan ilegal mencaplok tanah milik Palestina.
Tembok apharteid telah mencaplok sekitar 60 persen tanah desa Bil’in. Warga desa setempat secara rutin melakukan aksi unjuk rasa setiap hari Jumat selama lebih dari enam tahun.
Otoritas Zionis mulai membangun tembok dan kawat pemisah ini di Tepi Barat mulai tahun 2000.
Di tahun 2004, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa tembok itu ilegal dan harus diruntuhkan karena melintas di wilayah yang diduduki.
Awal bulan ini, seorang perempuan Palestina kehilangan dua anggota keluarganya dalam protes serupa, meninggal karena tembakan gas air mata. (haninmazaya/arrahmah.com)