JAWZJAN (Arrahmah.id) – Pejabat lokal di distrik Khwaja Doko, Jawzjan, mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir, Sungai Amu telah menghancurkan sekitar 500 hektar lahan pertanian di distrik ini.
Para pejabat dan penduduk distrik ini meminta pemerintah dan organisasi bantuan untuk melakukan perbaikan mendasar di sepanjang bantaran sungai.
Distrik Qarqin dan Khwaja Dako di Jawzjan merupakan daerah terpencil yang setiap tahunnya mengalami kerusakan rumah tinggal, lahan pertanian, dan kebun akibat banjir dan kurangnya bala bantuan di sepanjang tepi Sungai Amu, lansir Tolo News (7/10/2024).
Abdul Majid Saadat, gubernur distrik Khwaja Doko di Jawzjan, mengatakan: “Hampir 500 hektar lahan pertanian warga telah hancur oleh air. Kami meminta Imarah Islam untuk mengambil tindakan serius dan mengatasi masalah rakyat.”
Beberapa penduduk distrik Khwaja Dako dan Qarqin di Jawzjan percaya bahwa pelaksanaan proyek-proyek penguatan darurat di sepanjang tepi Sungai Amu di distrik-distrik ini tidak akan menyelesaikan masalah mereka.
Juma Gul, seorang penduduk distrik Khwaja Dako di Jawzjan, mengatakan: “Pemerintah harus memperhatikan dan memberikan bala bantuan karena sungai ini membawa tanah kami.”
Aq Mohammad, seorang penduduk distrik Qarqin di Jawzjan, mengatakan: “Bala bantuan yang dilakukan dengan karung pasir tidak efektif. Perlu ada perhatian lebih agar kami dapat diselamatkan dari kehancuran sungai.”
Sementara itu, proyek untuk memperkuat tepian Sungai Amu sedang berlangsung di beberapa bagian di berbagai provinsi di sepanjang sungai, dan para pejabat mengatakan bahwa hal ini telah mencegah kerusakan lebih lanjut pada rumah-rumah penduduk, lahan pertanian, dan kebun-kebun. (haninmazaya/arrahmah.id)