COTABATO (Arrahmah.com) – Ratusan penduduk di wilayah Cotabato Utara melarikan diri dari kediaman mereka, Kamis (2/4) karena tentara pemerintah Philipina (AFP) melakukan serangkaian operasi militer melawan mujahidin MILF.
Mengutip sebuah laporan dari pejabat Kesejahteraan Sosial, mengatakan bahwa sekitar 500 keluarga melarikan diri dan mencari tempat pengungsian. Mereka berpindah sejauh kurang lebih 15 Km dari Barangay Upper Dado, dimana perkelahian antara militer pemerintah dan pejuang MILF terus memanas.
Pada pertempuran terakhir (akhir Maret), sedikitnya 20 tentara kafir AFP tewas dan dua pejuang MILF syahid (Insya Allah).
Ponce, jurubicara kemiliteran mengatakan militer Philipina telah mengirimkan pasukan tambahan untuk memerangi militan di kota Buldon, Maguindanao.
“Angka militan terus-menerus meningkat. Kami memonitor terdapat gelombang bantuan di kubu militan,” ujar Ponce.
Para penduduk melarikan diri karena mereka takut menjadi sasaran tentara pemerintah. Hingga saat ini telah banyak korban dari kalangan sipil yang jatuh akibat ulah tentara kafir AFP yang melakukan serangan tanpa pandang bulu.
Beberapa penduduk mengatakan mereka melihat Air Force terbang di atas mereka, namun sejauh ini tidak ada serangan bom mendadak.
“Sekali waktu kami mendengar tembakan mortir yang terdengar dekat dari jarak kami berada, dan kami harus melarikan diri dari sana,” ujar salah seorang penduduk yang melarikan diri.
Eid Kabalu, salah seorang anggota MILF mengatakan, pertempuran di Alamada didahului oleh serangan-serangan tentara pemerintah yang menyisir posisi-posisi MILF.
“Pejuang-pejuang kami di daerah tersebut, mengontrol sejumlah wilayah yang luas.”
Kabalu melanjutkan, ia sendiri tidak memahami mengapa pemerintah mengatakan bahwa MILF yang mengaktifkan serangan di sana. (Hanin Mazaya/arrahmah/inqr)