SOLO (Arrahmah.com) – Dalam suratnya kepada Walikota Solo, pimpinan DPRD Solo dan pimpinan proyek pembangunan Siloam Solo, Rabu (13/1/2016), pengurus Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) menyampaikan bahwa sesungguhnya alasan pendirian hotel, rumah sakit dan pusat pendidikan Siloam di Solo tidak tepat mengingat;
- Jika alasannya perhotelan, maka Hotel di Solo sudah sangat banyak dan melebihi kapasitas pengunjung.
- Jika alasannya Pusat Pendidikan, maka Pusat pendidikan di Solo sudah cukup lengkap baik tingkat PAUD hingga Universitas baik negeri maupun Swasta. Pendidikan Siloam dikenal sangat Mahal hingga biaya 10.000.000 per bulan. Ini berlawanan dengan kebijakan pemkot Solo yang meringankan biaya pendidikan dan kesehatan
- Jika alasannya Rumah Sakit, maka Rumah Sakit di Surakarta sudah mencukupi baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
“Untuk itu kami minta kepada Walikota Solo dan Ketua DPRD serta anggotanya untuk menolak pendirian Hotel, Pusat Pendidikan dan Rumah Sakit SILOAM di Solo, karena berdampak pada gangguan dan pencemaran lingkungan serta berdampak pada keresahan warga,” demikian tutup surat yang ditandatangani Ketua LUIS Edi Lukito, SH dan Sekertaris Drs. Yusuf Suparno itu.
Sebelumnya dilaporkan, Rabu (13/1/2016) siang jam 13.30 sejumlah warga Kratonan Solo dan elemen Muslim Surakarta memasang spanduk dan poster di sekitar proyek Siloam. Hadir dalam aksi ini dari tokoh masyarakat Ali dan Rofi’i serta elemen Muslim dari LUIS, Al Ishlah, JAS, Arimatea, Laskar Solo Timur, FUI Sangkrah, dan dikawal oleh aparat dari TNI, Polri dan Pemkot Solo. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)