OSLO (Arrahmah.com) – Kepolisian Norwegia menanyai salah satu pendiri Liga Pertahanan Inggris (EDL) yang dianggap sebagai “mentor” oleh teroris Norwegia, Anders Behring Breivik.
Dalam manifestonya, Breivik menganggap dirinya sebagai ksatria perang salib melawan multikulturalisme dan Islam, dan menegaskan bahwa ia memiliki kedekatan dengan salah seorang pria Inggris yang ia panggil dengan nama “Richard Lionhearted” atau lebih dikenal Paul Ray. Breivik menganggap Ray sebagai mentornya.
Ray akan hadir di pengadilan di ibukota Norwegia atas keterlibatannya dalam serangan teror mematikan pada 22 Juli yang menewaskan 77 warga Norwegia.
Juru bicara kepolisian Oslo, Unni Turid Groendal, mengatakan, “Ia (Ray) akan menjelaskan dirinya pada kepolisian dan pihak kepolisian ingin mendengar penjelasannya.”
“Ia datang pada hari Rabu (24/8/2011) dan akan diintrogasi hari itu juga.”
Dalam manifesto setebal 1.500 halaman yang berjudul “Deklarasi Kemerdekaan Eropa”, fundamentalis Kristen itu memaparkan bahwa ia bertemu dengan delapan ekstrimis sayap kanan dari negara-negara Eropa yang diadalah oleh dua warga Inggris di London tahun 2002 untuk mendiskusikan pembentukan kembali “Ksatria Templar Eropa”, sebuah kelompok yang berencana untuk meraih kendali politik dan militer di beberapa negara Eropa barat dan mengimplementasikan agenda politik konservatif.
Ia pun menulis mengenai keterkaitannya dengan EDL.
“Saya telah mengenal lebih dari 600 anggota EDL melalui Facebook dan telah berbicaa dengan 10 anggota dan pemimpin EDL. Sejak awal, saya merupakan salah satu individu yang menyediakan kebutuhan ideologis (termasuk strategi retorika),” tulis Breivik.
Ray, yang memimpin gerakan “Ksatria Templar” dan mengelola blog “Richard the Lionhearted” telah mengklaim dirinya menemukan dalam penjelasan Breivik dan khawatir bagwa ia menjadi inspirasi bagi sang teroris itu.
Sejumlah analis yakin bahwa Inggris telah berubah menjadi tempat teraman bagi ekstrimis nasional Eropa yang berencana untuk menyebarkan Islamophobia dan merencanakan serangan berdarah terhadap komunitas Muslim.
Breivik juga menuturkan bahwa sekitar 80 kelompok ekstrimis sayap kanan lainnya di seluruh Eropa telah merencanakan serangan serupa terhadap target-target yang mereka klaim sebagai para “pengkhianat”. (althaf/arrahmah.com)