AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Seorang Pendeta Kristen Amerika Serikat (AS) Terry Jones kembali menyerukan pembakaran kitab suci Al-Qur’an pada 28 April 2012 mendatang. Seruan ini datang disebut-sebut sebagai ancaman jika seorang pendeta yang dipenjara di Iran tidak dibebaskan dari hukuman mati karena berpindah agama ke Kristen.
Sebelumnya Jones (58), kepala Gereja kecil di Gainesville, Florida telah membakar Al-Qur’an di depan kerumunan masa pada Maret 2011 lalu.
Tindakan biadab itu direkam dalam sebuah video yang diposting di situs Gereja tempat Jones bekerja, menunjukkan Al-Qur’an dibakar dengan bahan bakar bensin. Aksi tersebut telah membuat marah kaum Muslimin seluruh dunia, termasuk di Afghansitan, dimana ribuan Muslim turun ke jalan-jalan untuk memprotes pembakaran kitab suci mereka. Protes berubah menjadi kerusuhan yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.
“Apa yang terjadi terakhir kali dan apa yang bisa terjadi saat ini adalah bukan tanggung jawab kami,” kata Jones, mencuci tangannya dari protes tahun lalu.
“yang kami lakukan adalah membakar Kitab. Ini tidak menimbulkan ancaman bagi orang lain, namun kerusuhan pecah beberapa ribu mil jauhnya. ”
Afghanistan mendesak AS untuk menghentikan rencana Jones itu. “Membakar kitab suci adalah dosa besar,” kata Sayed Hussani Balkhi, seorang anggota parlemen Kabul, kepada The Guardian. “Tindakan ini harus dikutuk oleh masyarakat internasional.”
“Jika orang ini (Jones) tidak berhenti dan dia membakar kitab suci Al-Quran lagi, maka kesabaran rakyat Afghanistan akan berakhir, sehingga mereka akan bergabung dengan Taliban,” tambahnya. (siraaj/arrahmah.com)