JAIPUR (Arrahmah.id) — Seorang pendeta Hindu radikal di daerah Balotra, Rajasthan, telah memicu kemarahan dengan menyampaikan pidato yang memicu ketegangan SARA.
Dilansir Clarion India (19/8/2024), ujaran kebencian anti-Muslim yang disampikannya pada Sabtu (18/8) menyebutkan bahwa Muslim adalah “setan dan “kanibal”. Dia juga secara eksplisit menyerukan membantai umat Islam.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, pendeta radikal itu terlihat berpidato di hadapan kerumunan yang memegang bendera tiga warna dan bendera kunyit sambil berkata, “Jika mereka (Muslim) membunuh satu orang Hindu, kami akan membunuh 100 Muslim. Kami akan memasuki rumah mereka dan membunuh mereka.”
Location: Balotra, Rajasthan
Date: August 17A Hindu monk gives open calls to mass violence against Muslims.
“If Muslims kill one Hindu, we will kill 100 Muslims. We will enter their homes and kill them,”pic.twitter.com/OeAb1rhUGd
— Md Asif Khan (@imMAK02) August 19, 2024
Biksu itu memicu teori konspirasi berbahaya yang secara keliru mengklaim bahwa panggilan shalat Muslim, Adzan, adalah peringatan bagi umat Hindu untuk dibunuh.
Dalam peristiwa terpisah, ujaran kebencian terjadi juga pada hari yang sama di Thane, Mahrastra. Kelompok Hindu radikal Hindutva, Vishwa Hindu Parishad (VHP), yang bersekutu dengan Sakal Hindu Samaj turun ke jalan dan menyerukan seruan terbuka untuk genosida terhadap umat Muslim.
Selama demonstrasi, para pemimpin hindu radikal menyerukan kekerasan secara eksplisit, mendesak para pengikut mereka untuk mengambil tindakan drastis terhadap komunitas Muslim di seluruh negeri sebagai tanggapan atas dugaan kekerasan Bangladesh terhadap umat Hindu. (hanoum/arrahmah.id)