DAMASKUS (Arrahmah.com) – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa penderitaan rakyat Palestina di Suriah semakin parah dan tidak stabil saat konflik di negara itu memasuki tahun kelima, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Jum’at 13/3/2015).
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Damaskus, Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krähenbühl mengatakan bahwa hal itu telah jelas bahwa dengan konflik yang terus berlanjut, para pengungsi Palestina pun semakin tertekan dan mengalami konsekuensi yang semakin parah dan lebih berbahaya.
Pierre menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menggunakan inisiatif politik dan berbuat lebih banyak untuk mengakhiri penderitaan, kecemasan dan ketakutan tentang masa depan mereka.
Pejabat PBB itu juga mengatakan bahwa dunia harus terus melakukan mobilisasi untuk mengakhiri penderitaan mereka. Dia menolak argumen bahwa ini adalah cerita lama yang dimulai 65 tahun yang lalu. Dia menegaskan bahwa badan PBB tidak hanya menyediakan layanan penting bagi pengungsi Palestina, tetapi juga bertanggung jawab untuk menginformasikan kepada dunia tentang apa yang terjadi pada mereka.
UNRWA terus mendistribusikan bantuan pangan untuk setidaknya 18.000 warga Palestina di kamp-kamp pengungsi di Suriah.
(ameera/arrahmah.com)