JAKARTA (Arrahmah.com) – Penderita kanker sel darah putih,Ustadz Andy Wiyarto Al Hafidz meninggal dunia hari ini Kamis (23/1/2014) jam 15.00 WIB dalam usia 24 tahun. Berita duka ini diterima redaksi dari adik kelas Ustadz Andy sewaktu di Ma’had Isy Karima, Adnan Fairuz. Inna lillhi wa inna ilaihi roji’un.
Tepat sebulan lalu diberitakan di beberapa media Islam Baru perihal penyakit yang diderita ustadz Andi Wiyarto, S.Psy, S.Pdi Al Hafidz. Hal ini untuk mengumpulkan donasi dari umat Islam untuk sang Ustadz pengasuh Ma’had ‘Aly Baitul Hikmah Al-Islamy Sukoharjo, Jawa Tengah ini, yang saat itu butuh dana sampai sebesar Rp.187.314.000 (seratus delapan puluh tujuh juta tiga ratus empat belas ribu rupiah).
Saat dijenguk relawan Infaq Dakwah Club (IDC) untuk menyampaikan amanah kaum Muslimin beberapa waktu lalu, Ustadz Andy Wiyarto masih sempat mempedulikan keadaan saudara-saudaranya yang dibantai keji oleh Densus 88. Begitu besar perhatiannya Ustadz Andi terhadap perjuangan para aktivis Islam, ia pun menanyakan kepada relawan IDC tentang perkembangan kasus penembakan sejumlah pemuda Muslim di Ciputat, Tangerang Selatan pada malam tahun baru Masehi 2014.
Ustadz Andy bahkan menangis berkaca-kaca kala mendengarkan bahwa saudara-saudaranya yang dibantai Densus 88 secara keji memperoleh tanda-tanda kesyahidan. Ustadz Andi yang mendengarkan kisah-kisah tersebut dengan sepenuh perhatian, wajahnya nampak sayup. “Masya Allah, masya Allah…,” ujarnya terbata-bata. Subhanallah, begitu besar perhatian Ustadz muda ini kepada para ikhwan.
Karirnya dalam dakwah Islamiyah begitu cemerlang. Dalam usianya yang masih relatif muda, Ustadz Andi sukses menghafal Al-Qur’an 30 juz, meraih gelar sarjana psikologi dan sarjana pendidikan. Namun Allah memberikan ujian lain dengan penyakit kanker darah (leukemia).
Ustadz Andy Wiyarto, S.Psy, S.Pdi Al Hafidz adalah putra pertama dari 3 bersaudara pasangan Bp sudarmanto dan ibu Siti Qoriah.
Meski dikenal pendiam, di bangku sekolah dia dikenal sosok yang selalu berprestasi. Menyelesaikan pendidikan SMU di pesantren tahfidz Al-Qur’an Isy Karima, Karang Pandan, Jawa Tengah., menyelesaikan hafalan Al Qur’an 30 juz sebelum menginjak kelas 3 SMU.
Dari hasil UAN tahun 2008, ustadz Andy tercatat membuahkan nilai tertinggi tingkat Kabupaten. Di tingkat Provinsi, nilai UAN nya menduduki peringkat ke 5.
Selepas Aliyah, dia mengabdikan diri sebagai pembimbing tahfidz (hafalan al qur’an) di Pesantren Baitul Hikmah Sukoharjo. Disamping mengajar, Andy muda melanjutkan studi di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengambil dua studi sekaligus, Psikologi dan Tarbiyah Islam. Pada akhir kuliah dia dinobatkan sebagai mahasiswa terbaik tingkat universitas.
Di mata teman-teman sekolahnya di pesantren, Ustadz Andy Wiyarto dikenal sebagai sosok yang santun, lemah-lembut. Tak banyak yang menyangka, dibalik kelemah lembutannya, ternyata dia dikenal jago beladiri. Untuk Ustadz Andi kami berdo’a, Allhummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu ‘anhu. Amiin. (azm/arrahmah.com)