JAKARTA (Arrahmah.com) – Dukungan untuk Ustadz ABB terus mengalir. Hari ini, Selasa (10/8) selain anak beliau Ustadz Abdurrahim, beberapa tokoh juga mengunjungi beliau, seperti Habieb Riziq dari FPI, Ustadz Abu Jibriel dari MMI, dan Ustadz M Khattat dari FUI. Mereka menilai penangkapan Ustadz ABB adalah pengalihan isu sensitif rekening gendut polri yang tidak tuntas diperiksa. Bahkan ada yang menilai penangkapan ini hanya untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah pimpinan presiden lebay. Akhirnya, umat Islam semakin faham!
Ustadz Iim, Kami Tidak Percaya!
Dua putra Ustadz ABB, Abdurrahim dan Abdulrasyid mendapatkan kesempatan pertama untuk menjenguk ayahnya di Bareskrim, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Mereka didampingi oleh Koordinator TPM, Achmad Michdan dan Ketua Mer-C, Joze Rizal.
“Saya kemari untuk mengantarkan dua putra ustadz Ba’asyir, karena kemarin belum bisa menemui lantaran ayahnya ditangkap di jalanan dan ditahan,” kata dia di Jakarta, Selasa.
“Saya datang membawakan pakaian yang dipesan bapak, karena saat penangkapan hanya menggunakan baju yang dikenakan di badan saja,” kata anak ketiga Ba’asyir.
Ustadz Iim atau Abdurrahim mengatakan, dari awal dia tidak percaya apapun soal tuduhan yang ditujukan ke bapaknya, sebelum betul-betul dapat dibuktikan.
“Kami tidak percaya apapun sebelum betul-betul dibuktikan, karena berdasarkan pengalaman yang dulu, ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan,” katanya.
Putra sulung Ustadz ABB ini juga menolak keras sangkaan polisi soal keterlibatan anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) dalam kasus terorisme. Termasuk penyebutan adanya warga negara (WN) Prancis yang terlibat dan berkaitan dengan ayahnya.
“Ini kita sayangkan. Ini hanya bikinan saja. Tidak ada kaitan JAT dengan warga negara Prancis,” jelas Ustadz Iim, panggilan akrabnya, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Selasa (10/8/2010).
Bukan hanya itu saja, beliau juga menepis tudingan adanya anggota JAT yang ditangkap di Bandung karena memiliki peledak.
“Itu tidak benar yang di Bandung anggota JAT. Tidak ada dari kita yang terkait dengan kasus di Bandung,” imbuhnya.
Sekjen FUI : Ini Hanya Pengalihan Presiden Lebay
Setelah anak-anak Ustadz ABB berhasil menemui ayahnya, beberapa tokoh juga masuk membesuk Ustadz ABB, yaitu Habieb Riziq dari FPI dan juga Ustadz Khattat dari FUI. Ustadz Abu Jibriel, dari MMI juga menyusul, meski tidak diperkenankan masuk karena terlambat.
“Di suruh datang lagi Jumat. Tadi kita memang terlambat,” ujar Ustadz Abu Jibril usai ke luar dari Bareskrim, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (10/8/2010).
Ustadz Abu Jibril mengecam tindakan penangkapan terhadap Ustadz Ba’asyir. Menurut ayah dari terpidana teroris M Jibril ini, polisi sengaja memainkan isu teroris terhadap Ustadz Ba’asyir untuk mengalihkan isu.
“Ini jelas hanya pengalihan isu rekening jenderal yang selama ini tidak jelas,” tegasnya.
Senada dengan Ustadz Abu Jibril, Sekjen FUI Ustadz Muhammad Al Khaththath menuding pemerintah telah sengaja memainkan kasus terorisme untuk menutup borok pemerintah selama ini. Penangkapan Ustadz Ba’asyir merupakan intimidasi Densus 88 kepada aktivitas dakwah Islam.
“Ini politik pengalihan isu untuk menutupi ketidakmampuan pemerintahan pimpinan presiden lebay,” tuturnya.
Ketua FPI Habieb Rizieq Shihab menuntut agar Ustadz Ba’asyir dibebaskan tanpa syarat. FPI menuding pelatihan teroris di Aceh tidak ada kaitannya dengan Ba’asyir, melainkan rekayasa desertir anggota Brimob.
“Kita akan melakukan pembelaan sesuai dengan aturan syariah dan aturan hukum yang berlaku. Ustadz Ba’asyir tidak sama sekali terkait,” tandasnya.
Jadi, mengapa Ustadz ABB tidak segera dibebaskan saja ?
(M Fachry/arrahmah.com)