KABUL (Arrahmah.com) – Enam belas tentara Afghan telah ditangkap setelah 11 rompi bahan peledak ditemukan di dalam kompleks Kementrian Pertahanan di Kabul, sumber-sumber intelijen mengatakan kepada Al Jazeera.
Kamp yang berlokasi di dekat istana kepresidenan telah ditutup setelah penemuan tersebut pada Selasa (27/3/2012).
Dugaan plot diyakini menjadi infiltrasi simultan di markas kementrian yang sangat dijaga ketat dan akan meledakkan 11 bus yang membawa pegawai pemerintah.
Namun, dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Selasa (27/3), Departemen Pertahanan menolak laporan itu.
Kementrian meminta semua agen media, baik domestik maupun internasional, hanya melaporkan mengenai masalah pertahanan “setelah memeriksa bagian-bagian yang bertanggung jawab dan orang-orang dalam kementrian ini”.
Reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Kabul mengatakan bahwa sementara ini informasi belum dirilis secara resmi oleh pemerintah, namun penangkapan telah dilakukan.
“Al Jazeera mendapat informasi dari sumber intelijen tingkat tinggi bahwa 11 rompi yang dikemas dengan bahan peledak telah ditemukan di dalam markas pertahanan-salah satu bangunan paling aman yang dijaga ketat di ibukota Afghanistan,” ujar reporter Al Jazeera.
Shukria Barakzai, mantan ketua komite pertahanan negara mengatakan bahwa ia percaya ini adalah “bukti infiltrasi tingkat tinggi”.
“Ini mesti dilakukan oleh orang yang menduduki tingkat tinggi, yang berada di belakang insiden yang terjadi di kementrian dari waktu ke waktu,” ujarnya.
“Pasti orang-orang yang memiliki link dalam pemerintahan, di dalam istana presiden, di dalam kementrian pertahanan dan kementrian lainnya,” lanjutnya.
Laporan ini terungkap hanya selang sehari setelah tiga tentara penjajah NATO tewas oleh personil keamanan lokal (tentara Afghanistan) dalam dua insiden terpisah. (haninmazaya/arrahmah.com)