AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Seorang jenderal Belanda memprediksikan akan terjadinya lebih banyak kekerasan di Afganistan bersamaan dengan disebarkannya lebih banyak pasukan, sesuai dengan rencana AS, di Afghanistan dalam rangka meningkatkan keamanan.
Panglima angkatan perang NATO Mayor Jenderal Mart de Kruif, mengatakan pada Jumat (20/3) bahwa penambahan jumlah tentara AS memang dibutuhkan, mengingat operasi keamanan (usaha membasmi gerakan jihad yang tidak akan pernah berhasil) akan lebih banyak dilakukan di wilayah selatan.
Bulan yang lalu, Presiden AS Barack Obama sepakat menyebarkan sekitar 17.000 orang tentara tambahan untuk bergabung dengan angkatan perang AS dan NATO di Afganistan, dan diperkirakan akan memperlihatkan strategi perang baru AS pasca pengangkatan Barack Obama sebagai penguasa Gedung Putih.
Kruif mengatakan bahwa Angkatan Perang Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin oleh NATO telah berusaha keras mendesak kelompok-kelompok yang memiliki hubungan dengan Taliban di provinsi Helmand dan Oruzgan, tetapi pihaknya masih memerlukan lebih banyak personil.
“Menurut ISAF, kami tidak dihentikan oleh pemberontakan, kami hanya melarikan pasukan kami. Besarnya jumlah angkatan perang tambahan nanti… benar-benar akan mengubah pandangan saya,” kata Kruif.
Pasukan tambahan tersebut sebagian besar akan dipusatkan di selatan, di mana tentara ISAF yang terdiri dari Australia, Inggris, Kanada dan Belanda telah menyebar di bawah pimpinan NATO. (Althaf/arrahmah/ptv)