TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Serangan konstan oleh pemukim Israel telah membuat sebagian besar petani di Tepi Barat tidak dapat mengairi lahan pertanian mereka dari mata air di sekitar desa mereka. Para petani itu khawatir bahwa Zionis meningkatkan pengawasan terhadap sumber air di wilayah Palestina.
“Saya diserang oleh puluhan pemukim saat mengambil air dari mata air di sebelah ladang yang saya sewa,” kata Amjad Mazloum, dari desa al-Janiya di barat Ramallah, kepada Al Arabiya.
Mazloum menambahkan bahwa para pemukim Yahudi menghancurkan mobilnya dan mengatakan kepadanya bahwa kedua mata air dan tanah itu adalah milik mereka.
“Ini bukan pertama kalinya mereka telah melakukan hal tersebut. Mereka selalu datang di akhir minggu dan mereka selalu bersenjata.”
Menurut penuturan Mazloum, para pemukim Yahudi saat ini seperti mengendalikan air selama musim semi dan telah mulai datang ke mata air -yang biasa digunakan oleh warga Palestina- untuk mandi di dalamnya secara teratur.
“Dalam waktu dekat mereka akan memiliki kontrol penuh atas sumber mata air kami.”
Peningkatan pelanggaran terhadap hak warga Palestina untuk memperoleh akses terhadap air ini disinyalir menjadi penyebab terjadinya krisis yang menimpa para petani di Tepi Barat. Mereka mengeluhkan bahwa lahan mereka ada dalam keadaan kekeringan, kata Ayman Jarar, dari Departemen Perairan Palestina.
“Israel melancarkan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sumber daya air di wilayah Palestina,” katanya kepada Al Arabiya.
Jarar menambahkan bahwa sejak tahun 1995, Israel tidak diizinkan Palestina untuk mendapatkan jumlah air yang mereka butuhkan bahkan dari wilayah yang ada di bawah kontrol penuh dari Otoritas Palestina.
“Akhirnya ini akan mengarah pada penggurunan tanah Palestina.”
Israel, Jarar mencatat, telah menyita 350 sumur artesis dan mencegah warga Palestina untuk menggunakan sumber daya lain yang tersedia.
“Mereka tidak mengizinkan kami untuk menggunakan air Laut Mati dan Sungai Yordan.”
Selain itu, kata Jarar, banyak sumur milik Palestina yang telah mengering.
Sementara itu, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Israel mengontrol 30 dari 56 mata air yang terletak di dekat pemukiman Tepi Barat sementara sisanya terancam penyitaan oleh pemukim Israel yang terus menakut-nakuti petani Palestina dengan serangan bersenjata.
Bahkan Israel telah mulai merenovasi area sekitar mata air untuk mengubahnya menjadi taman nasional khusus Israel meskipun negara Zionis itu selalu mengklaim bahwa 84 persen dari sumur air yang disita dimiliki oleh Palestina. (althaf/arrahmah.com)