YERUSALEM – Pemukim ultranasionalis Yahudi pada hari Kamis (29/2) mengelilingi sebuah rumah Palestina di dekat pemukiman Tepi Barat dan melemparkan batu-batu melalui jendela rumah mereka untuk membalas serangkaian penangkapan pada dini harinya oleh polisi Israel.
Warga pemukiman Yitzhar, utara Tepi Barat, berjalan melalui desa Palestina Hawara untuk menyalurkan kemarahan mereka pada tindakan polisi Israel terhadap mereka. Yitzhar merupakan salah satu pemukiman paling radikal di Tepi Barat yang ditinggali oleh 300.000 orang Yahudi sejak 1967.
Kerusuhan terakhir terjadi beberapa jam setelah tentara menggerebek dan menangkap tujuh pemukim Yitzhar yang terlibat dalam aksi menghinakan warga Palestina, kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld.
Avraham Binyamin, salah seorang pemukim Yitzhar, mengatakan polisi menahan para pemukim selama 10 atau 15 menit sekitar pukul 4:30 waktu setempat.
Setelah polisi berusaha untuk menangkap pemukim lainnya, sekelompok warga Yitzhar mencoba untuk membuat blokade, kemudian berbaris ke Hawara untuk memperlihatkan bahwa mereka menentang polisi.
Warga Palestina yang rumahnya menjadi target pelemparan batu oleh orang-orang Yahudi itu, mengatakan para pemukim lari setelah orang-orang di dalam rumah meminta bantuan melalui pengeras suara. Tentara Israel kemudian tiba di lokasi untuk menjaga perbatasan desa Palestina denga pemukiman Israel.
Binyamin mengklaim aksinya bersama sejumlah warga Yahudi itu adalah bagian dari kebijakan ‘price tag’, dimana mereka akan mengejar target Palestina untuk membalas tindakan polisi Israel terhadap para pemukim. Pemukim telah berulang kali menyerang lahan pertanian Palestina dan melakukan vandalisme pada sebuah masjid Tepi Barat. (althaf/ans/arrahmah.com)