NABLUS (Arrahmah.id) – Pemukim “Israel” pada Rabu (19/10/2022) menyerang warga Palestina dan sukarelawan asing di Tepi Barat, sementara pasukan “Israel” menangkap 25 orang di wilayah Palestina yang diduduki dan melanjutkan pengepungan hari ke 9 kota Nablus.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa para pemukim menikam seorang sukarelawan asing dan mematahkan kakinya di desa Kisan di sebelah timur Betlehem saat dia membantu seorang petani memanen buah zaitun di daerah tersebut.
Sejumlah relawan lain yang membantu panen – baik asing maupun Palestina – diserang oleh para pemukim, yang mencabut 300 pohon zaitun milik Ibrahim Abayyat.
Mereka juga menyemprot pohon zaitun dengan pestisida kimia, WAFA melaporkan.
Desa Kisan memiliki banyak pemukiman ilegal “Israel” di dekatnya dan pemukim secara teratur melakukan serangan terhadap warga Palestina setempat dan kebun zaitun mereka.
Relawan asing dan Palestina dari kelompok Faza’a membantu petani di seluruh Tepi Barat memanen zaitun mereka dan melindungi dari serangan pemukim.
Pemukim juga menyerang petani zaitun di desa Jamaeen selatan Nablus, menurut WAFA, dan memaksa meninggalkan tanah mereka.
Pada Selasa (18/10) pemukim menyerang petani zaitun di Hebron, Ramallah, dan di daerah Wadi Salem di utara Tulkarm di barat laut Tepi Barat yang diduduki.
Di Nablus sendiri, pengepungan “Israel” sudah berlangsung selama 9 hari berturut-turut. Pengepungan ini diberlakukan sejak kematian seorang tentara Israel di kota itu pekan lalu.
Direktur Kamar Dagang kota, Omar Hashem, mengatakan kepada WAFA bahwa kota berpenduduk lebih dari 150.000 orang ini telah mengalami penurunan serius dalam produktivitas dan perdagangan sebagai akibat dari dicegahnya orang-orang memasuki atau meninggalkan Nablus.
Pasukan “Israel” juga menahan seorang pemuda di kota Bayta di selatan Nablus, sementara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa salah satu petugas medis mereka juga ditahan di selatan kota. (zarahamala/arrahmah.id)