TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Para pemukim Yahudi meresmikan sebuah seminari di pemukiman ilegal Homesh yang telah menjadi fokus pengawasan AS, menuai kecaman dari Palestina pada Senin (29/5/2023).
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, pemimpin pemukim Yossi Dagan mengucapkan doa Yahudi di pintu masuk sekolah seminari Homesh, sebuah gubuk besar berwarna putih di puncak bukit Tepi Barat.
“Dengan pertolongan Tuhan … akan ada lebih banyak permukiman baru di Samaria utara,” katanya, mengacu pada Tepi Barat dengan nama alkitabiahnya.
Pembicaraan perdamaian yang diinisiasi AS bertujuan untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza gagal pada 2014 dan menunjukkan sedikit tanda kebangkitan, sementara kekerasan “Israel” di Palestina yang diduduki telah meningkat selama setahun terakhir.
Permukiman “Israel” ilegal menurut hukum internasional – dan permukiman Homesh juga ilegal menurut hukum “Israel”. Orang-orang Palestina mengatakan mereka menggerogoti tanah yang mereka inginkan untuk negara masa depan dan terus menerima kekerasan yang meningkat dari para pemukim.
Abbas mengatakan Homesh harus disingkirkan. “Pernyataan kecaman tidak lagi cukup di hadapan pemerintah sayap kanan ekstremis (Israel),” kata juru bicaranya Nabil Abu Rudeineh.
Dalam upaya untuk memadamkan keprihatinan internasional, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “Israel” tidak berniat membangun permukiman baru karena pemerintah nasionalis-agama telah berjanji untuk mendukung yang sudah ada.
Juru bicara Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari apakah ada di antara mereka yang mengizinkan pendirian seminari Homesh yang baru.
Pekan lalu, Smotrich, yang mengepalai partai Zionisme Yahudi pro-pemukim dan memegang beberapa kekuasaan Tepi Barat, mengatakan Homesh telah secara resmi ditambahkan ke tanah dewan permukiman untuk menyusun rencana pembangunan baru untuk sekolah seminari.
Di tempat lain di Tepi Barat, pasukan “Israel” membunuh seorang petugas keamanan Palestina selama bentrokan di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Senin (29/5), kata kantor berita resmi Palestina WAFA.
Militer “Israel” mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut. Sebelumnya dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya berada di bawah hujan tembakan dari orang bersenjata Palestina saat berusaha menangkap tersangka di Jenin dan membalas tembakan ke arah orang-orang bersenjata itu.
Partai Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengidentifikasi petugas itu sebagai Ashraf Sheikh Ibrahim, mengatakan dia telah meninggal “ketika dia menghadapi agresi dan pendudukan yang menyerbu kota Jenin.” (zarahamala/arrahmah.id)