HEBRON (Arrahmah.com) – Pada Sabtu (30/5/2015) dini hari, Imad Abu Shamsiyeh terbangun karena suara batu yang dilemparkan ke rumahnya di Tel Rumeida, Al-Khalil (Hebron). Ini adalah hal biasa yang sering dihadapi oleh keluarga Abu Shamsiyeh, mereka sering dilecehkan dan diserang oleh pemukim ilegal Yahudi.
Saat ia keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi, Imad menyaksikan bahwa sebagian rumahnya telah dibakar oleh ekstrimis Yahudi. Dia melihat enam pemuda “Israel” melarikan diri dari atap ketika ia kembali masuk ke dalam rumahnya
untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya, seperti dilansir IMEMC.
Para ekstrimis Yahudi ini kemudian muncul (jumlahnya sekitar 20-an), mereka masuk ke dalam rumah Imad dan menuangkan bensin. Mereka berupaya untuk membakar semua bagian rumah termasuk sofa yang terletak di teras.
Dibantu oleh tetangga, Imad berusaha memadamkan api. Setelah itu ia mendekati tentara “Israel” yang berdiri di dekat rumahnya ketika insiden terjadi, dan ia pun bertanya apa yang mereka saksikan. Namun para tentara Zionis tersebut menuduh
bahwa ia yang memulai kebakaran tersebut.
Sehari setelahnya (31/5), Imad pergi ke kantor polisi untuk melaporkan apa yang terjadi. Terlepas dari kenyataan bahwa ini adalah bukan pertama kalinya keluarga Imad mendapat serangan dari pemukim ilegal ekstrimis Yahudi, polisi membuang laporan
Imad dan menganggapnya sebagai masalah kecil, mereka tidak menindaklanjuti kasus ini.
Seperti disebutkan sebelumnya, keluarga Abu Shamsiyeh sering menjadi korban kekerasan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi. Dua bulan lalu, pemukim ilegal memberikan racun di tangki air yang berada di atas rumah. Tangki air ini adalah sumber dari semua pasokan air keluarga Abu Shamsiyeh. Karena sering mengalami kekerasan, termasuk pelemparan batu, keluarga Abu Shamsiyeh mendirikan pagar di atas teras mereka untuk melindungi diri mereka.
Imad Abu Shamsiyeh adalah seorang relawan dalam kampanye untuk mendokumentasikan pelanggaran dan pelecehan yang dilakukan oleh tentara dan pemukim ilegal di Tepi Barat. Beberapa jam sebelum pembakaran rumahnya, ia melaporkan kasus serangan pisau oleh pemukim ilegal terhadap pemuda PAlestina di Tel Rumeida. (haninmazaya/arrahmah.com)