TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sekelompok ekstrimis Yahudi dari pemukiman ilegal Mehola di lembah Jordan, bagian utara Tepi Barat, menyerang penggembala Palestina yang tengah menggembalakan domba-dombanya, ia dipukuli menggunakan tongkat pada jumat (4/2/2012)
Sumber medis mengatakan bahwa pria berusia 20 tahun Mahdi Daraghma telah dilarikan ke rumah sakit Jenin dengan tubuh penuh luka setelah dia diserang sekelompok ekstrimis Yahudi.
Pemukiman Mehola terdiri dari perumahan dan sebagian wilayah pertanian, serta sejumlah tanaman kemasan di mana perusahaan Israel seperti Arava dan Carmel mempersiapkan produk untuk ekspor.
Menurut laporan 2011 oleh Coorporate Occupation, warga Palestina dari desa-desa terdekat diekspolitasi untuk bekerja di perusahaan tersebut. Pekerja dibayar 60-80 shekel per hari, setengah dari pah minimum Israel dan tidak emiliki kontrak atau asuransi kesehatan. Slip gaji dipalsukan seolah-olah mereka membayar upah dengan tepat.
Pemukiman dikelilingi pagar listrik, memisahkannya dari desa-desa Palestina yang tanahnya
direbut secara paksa untuk membangun pemukiman ilegal tersebut.
Penggembala Palestina seperti Draghma sering diserang oleh ekstrimis Yahudi saat menggembalakan domba.
Dalam insiden terakhir di daerah yang sama, sekelompok pemukim ekstrimis Yahudi menculik
seorang penggembala berusia 60 tahun dan mencuri domba-dombanya.
Serangan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2011, termasuk serangan massa terhadap warga Palestina di dekat Anatot pada bulan September dan serangan mematikan di bulan November dan Desember. (haninmazaya/arrahmah.com)