GAZA (Arrahmah.com) – Seorang pemuda dari Jalur Gaza menyatakan dirinya begitu terkejut setelah dituduh sebagai salah satu militan kelompok “Daulah Islam”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dan terlibat dalam serangan Paris pada Jum’at (13/11/2015), yang menewaskan ratusan orang.
Sami Abu Rus yang merupakan seorang mahasiswa jurnalistik di Universitas Al-Aqsa ini mengatakan kepada Ma’an bahwa ia terkejut setelah melihat fotonya diposting online oleh media yang berafiliasi dengan IS yang memujinya sebagai salah satu dari “singa” yang menyerang Paris.
Abu Rus, yang tinggal di kamp pengungsi Al-Nuseirat, mengatakan ia tidak pernah meninggalkan Jalur Gaza dan mengetahui bahwa fotonya telah disalahgunakan setelah ia diberitahu oleh teman-temannya.
Ia awalnya hanya menganggapnya sebagai lelucon, sebelum fotonya juga diterbitkan oleh situs yang berafiliasi dengan IS.
Pemuda itu berkata keluarganya sangat marah saat ia diidentifikasi sebagai salah satu penyerang dan segera membantah tuduhan serta mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa para penyerang tidak menggambarkan Islam.
“Saya dan keluarga saya mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil”, kata Abu Rus.
Salah satu foto Abu Rus muncul di surat kabar Al-Wattan Mesir dan media Mesir lainnya, sementara media yang berafiliasi dengan IS merilis dua fotonya.
Ia mengatakan bahwaia yakin foto-fotonya diambil dari halaman Facebook-nya, atau media sosial lainnya.
Foto-foto itu muncul secara online tanpa menyertakan keterangan nama atau kebangsaan dari para penyerang, melainkan hanya menyebutkan bahwa mereka telah diidentifikasi sebagai “singa-singa Daulah Islam, pelaku serangan Paris.”
Sejumlah foto palsu lainnya yang menuduh orang yang tidak bersalah melakukan serangan Paris juga telah muncul secara online, termasuk gambar seorang pria Sikh yang diposting di media Spanyol La Razon yang menunjukkan seakan ia mengenakan sabuk peledak bunuh diri dan memegang Al-Qur’an.
Gambar itu ternyata telah diedit dari foto aslinya, yang sebenarnya menunjukkan seorang warga negara Kanada yang berfoto selfie dengan iPad-nya di depan cermin.
(banan/arrahmah.com)