JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengurus Pusat Pemuda PUI menilai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai ancaman kehidupan NKRI. Karena kasus dugaan penistaan agama Ahok merupakan provokasi terjadinya konflik. Tidak hanya soal QS. Al-Maidah ayat 51 saja. Sebagai gubernur DKI Jakarta yang mencerminkan masyarakat beradab dan toleran, justru dirusak karakternya oleh gaya kepemimpinan Ahok. Selama ini, Jakarta dikenal sebagai wilayah aman dalam berkeagamaan. Kini terkenal sebagai wilayah intoleran. Sebab provokasi yang menistakan itulah gejolak sosial terus terjadi. Demontrasi “membela Islam,” “membela al-Qur’an,” terus menguat diberbagai daerah.
Sebagai organisasi kepemudaan Islam yang bertanggung jawab terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan damai, Pengurus Pusat Pemuda PUI dalam rilisnya yang diteken Ketua UmumRaizal Arifin dan Sekretaris Jenderal Kana Kurniawan menyatakan pernyataan sikap sebagai berikut
- Demi menjaga kedamaian kehidupan beragama dan antar umat beragama. Pemuda PUI meminta pihak penegak hukum untuk segera memproses Ahok. Tidak ada pilihan lain selain hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Ahok sebagai ancaman kehidupan NKRI.
- Jika kasus Ahok kemudian dihentikan tanpa proses hukum yang adil dan transparan. Warwah negara Indonesia di mata internasional akan direndahkan. Sebab, hukum tumpul dan konstitusi negara tidak berdaya menjaga, menghormati agama dan keyakinan. Tidak hanya itu, gejolak sosial dikhawatirkan menjadi gelombang konflik yang tidak terkendali.
- Peningkatan eskalasi masa ummat Islam yang berdemontrasi harus disikapi secara bijak oleh permerintah. Pemerintah tidak reaktif dengan mengeluarkan sikap yang bisa mengancam demokrasi.
- Meminta kepada seluruh komponen bangsa Indonesia agar senantiasa menjaga keharmonisan dan kehidupan Bhineka Tunggal Ika. Tidak melakukan tindakan yang bisa mengancam disintegrasi bangsa.
- Menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk terus bersatu. Berjuang dalam mengawal tegaknya hukum dalam kasus Ahok. Di samping itu, menghimpun kekuatan ummat bersama demi tegaknya negara Indonesia yang maju, bermartabat dan berdaulat.
- Demi menjaga ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan. Pemuda PUI meminta semua pihak untuk saling menghormati dalam perbedaan. Antara sesama umat Islam tidak saling memprovokasi atau konflik. Bagi yang berdemontrasi tetap menjaga akhlakul karimah. Tidak bersikap anarki dan tidak melakukan kekerasan.
“Kita berharap semua komponen bangsa untuk terus bersatu padu demi kedamaian dan keterntraman. Hukum tegak bagi siapa pun yang menistakan agama,” tututp rilis Pemuda PUI
(azmuttaqin/arrahmah.com)