YERUSALEM (Arrahmah.id) — Seorang pemuda Palestina melepaskan tembakan ke pos pemeriksaan militer Israel di Yerusalem timur pada Sabtu (8/10/2022) malam. Pihak berwenang Israel mengatakan seorang tentara wanita Israel tewas dan tiga orang lainnya terluka.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah sepasang remaja Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Ini adalah pertumpahan darah terbaru dalam putaran pertempuran paling mematikan di daerah itu dalam tujuh tahun. Itu juga terjadi kurang dari 24 jam sebelum Israel mulai merayakan liburan Sukkot selama sepekan, saat puluhan ribu orang Yahudi mengunjungi kota suci itu.
Penembakan pada Sabtu malam terjadi di sebuah pos pemeriksaan dekat kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur.
Polisi mengatakan penyerang keluar dari mobil dan melepaskan tembakan, menyebabkan luka serius pada seorang tentara wanita dan seorang penjaga keamanan sebelum berlari ke kamp.
Tentara Israel pada Ahad (9/10) pagi mengumumkan bahwa tentara wanita itu, yang berusia 19 tahun, telah meninggal.
Polisi Israel mengatakan dua anggota unit polisi paramiliter perbatasan terluka ringan oleh pecahan peluru.
Polisi Israel mengatakan mereka sedang mencari pelaku penyerangan, dengan pasukan khusus dan sebuah helikopter terlibat dalam pencarian itu.
Polisi mengatakan Ahad pagi bahwa mereka menangkap satu orang karena dicurigai terlibat dalam serangan itu, tetapi terus melakukan perburuan.
“Hati kami malam ini bersama yang terluka dan keluarga mereka,” kata Perdana Menteri Yair Lapid.
“Terorisme tidak akan mengalahkan kami. Kami juga kuat di malam yang sulit ini,” imbuhnya seperti dilansir dari Fox News (9/10).
Israel merebut Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaplok daerah itu dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Zionis menganggap seluruh kota, termasuk Yerusalem timur, rumah bagi situs-situs suci terpenting kota itu, sebagai ibu kotanya.
Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan. (hanoum/arrahmah.id)