BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menembak mati seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun setelah diklaim menusuk seorang tentara “Israel” di luar Masjid Ibrahimi pada Senin (26/10/2015), lansir Ma’an.
Pemuda Palestina itu diidentifikasi sebagai Saad Muhammad Youssef Al-Atrash. “Dia meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Shaare Zedek di Yerusalem,” kata juru bicara militer “Israel”.
Dia mengatakan bahwa pasukan “Israel” menembakinya setelah diduga berusaha menusuk seorang tentara. Namun, tidak ada seorangpun tentara “Israel” yang terluka dalam insiden itu.
“Mereka menembak ke arah penyerang itu, dan serangan itu pun digagalkan,” ujarnya lagi.
Saudara kandung Al-Atrash mengatakan kepada Ma’an bahwa ia telah dipanggil oleh otoritas “Israel” untuk mengidentifikasi tubuh saudaranya tersebut.
Sebelumya pada Senin, tersangka warga Palestina ditembak mati setelah menusuk seorang tentara “Israel” di utara Hebron.
Insiden itu terjadi di dekat persimpangan Beit Einun, dan tentara yang masih berusia 19 tahun terluka serius dan dibawa untuk perawatan medis di Rumah Sakit Shaare Zedek di Yerusalem.
Penduduk setempat mengatakan bahwa pemuda Palestina itu bernama Saket Abdul-Rahim (22) dari kota Sair. Dilaporkan, bahwa ia adalah seorang mahasiswa di Universitas Al-Quds.
Sehari sebelumnya, seorang gadis Palestina (17) juga ditembak mati oleh pasukan “Israel” di luar Masjid Ibrahimi.
Polisi “Israel” menuduh mereka melihat pisau di tangannya, meskipun saksi telah membantah itu.
Hingga Senin, jumlah warga Palestina yang gugur oleh kebiadaban pasukan “Israel” setidaknya mencapai 59 sejak awal bulan. Sementara sekitar 30 dari mereka yang tewas ditembak setelah diklaim melakukan serangan terhadap “Israel”, telah dibantah oleh saksi dan penyelidikan Palestina oleh kelompok-kelompok hak asasi. Mereka mengatakan bahwa para tersangka itu tidak melakukan ancaman sama sekali terhadap “Israel”.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hebron menjadi kota dengan jumlah korban tertinggi di Palestina. 11 warga Palestina ditembak mati sejak akhir September dan satu aktivis Palestina meninggal akibat menghirup gas air mata yang berlebihan.
(fath/arrahmah.com)