KARANGANYAR (Arrahmah.com) – Setelah mendapat desakan yang kuat dari umat Islam, ditambah dengan pembuktian di lapangan tidak ada ijin dan mengelar ajang maksiat, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akhirnya memutuskan menutup Karaoke Safira mulai Rabu (15/1/2014).
“Dalam rapat yang dipimpin dari Asisten Pemerintahan diputuskan untuk Karaoke Safira langsung ditutup karena tidak memiliki ijin,” kata Humas LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) Endro Sudarsono kepada redaksi Kamis siang ini.
“Sedangkan untuk hotel Kendedes ijinnya masih berlaku hingga tanggal 2O Februari 2014, sehingga warga diminta menunggu hingga ijin habis,” lanjutnya.
Sebelumnya umat Islam Karanganyar yang dimotori oleh Fusilat (Forum Silaturahmi Takmir Masjid Sekelurahan Tegalgede) meminta kepada Bupati Karanganyar untuk menutup tempat-tempat yang dianggap memfasilitasi tindak asusila.
Sementara, menurut Ketua Fusilat Baidi, dari data yang diberikan oleh Fusilat kepada Bupati Karanganyar, tempat yang dianggap mesum adalah Hotel Kendedes dan Karaoke Safira. Hotel Kendedes sudah sering digrebeg polisi dan pelakunya diamankan oleh polres karanganyar. Sedangkan karaoke Safira ternyata tidak memilikim ijin.
MenurutEndro, dalam pertemuan Rabu (15 /1/ 2014) pukul 09.00 di ruang rapat Garuda I Setda Karanganyar yang dihadiri Asisten Pemerintahan, utusan Fusilat, Kesbangpol, Dinas Pariwisata, BPPT, Polres Karanganyar, Perwakilan dari Hotel Kendedes dan Karaoke Safira
Operasi hotel mesum
Setelah menghadiri rapat, Fushilat dan Umat Islam Karanganyar langsung mendatangi Hotel Kendedes. Beberapa pasangan mesum tertangkap tangan oleh Fusilat dan Umat Islam Karanganyar. Para pelaku mesum kocar kacir langsung melarikan diri. Hal ini menambah bukti bahwa hotel Kendedes memang memfasilitasi hal hal yang mengarah pada kegiatan asusila.
Komitmen Kapolres Karanganyar
Sehari sebelumnya selasa, 14 Januari 2014 di kantor BAZIS Karanganyar ada mediasi yang dihadiri oleh Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana, Umat Islam Karanganyar Baidi dari Fusilat, dan KH Badaruddin dari FKUB, utusan dari Ponpes Imam Bukhori, bahwa Kapolres Karanganyar AKBP Martireni Narmadiana menjamin bahwa dalam waktu 2 bulan mendatang menjamin tidak ada praktek mesum di hotel kendedes.
Dari kejadian kemarin menurut sekertaris Fusilat Mulyono bahwa apa yang telah dikatakan dan menjadi komitmen kapolres tidak terwujud. “Kami dari Fusilat dan KH Badarruddin dari FKUB merasa kecewa,” Kata Mulyono. Menurut Mulyono selaku sekretaris Fusilat bahwa Fuslilat dan Umat Islam Karanganyar akan meminta Kapolres memenuhi janjinya bahwa tetap komitmen untuk karanganyar tidak ada ptaktik mesum. (azm/arrahmah.com)